Kamis 19 Mar 2020 16:34 WIB

Pertamina EP, Air Sungai Majakerta Bersih Kembali

Tim PEP akan membuat tanggul dan melokalisir keluaran air terproduksi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Sungai di Desa Majakerta yang sebelumnya berwarna hitam pekat akibat pencemaran, kini sudah menjadi bening kembali.
Foto: Lilis Sri Handayani /Republika
Sungai di Desa Majakerta yang sebelumnya berwarna hitam pekat akibat pencemaran, kini sudah menjadi bening kembali.

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU – PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, terus melakukan pembersihan terhadap sungai di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Sungai itu sebelumnya terdampak kebocoran pipa FRP pada Rabu (18/3). 

Hingga Kamis (19/3) pagi, tepi sungai yang berlokasi di Desa Majakerta itu tampak telah bersih kembali seperti biasanya. Jatibarang Field Manager melalui Jatibarang Legal & Relation Assistant Manager, R Ery Ridwan, mengungkapkan, tim PEP berupaya maksimal untuk terus melakukan pembersihan sungai.

‘’Sejak kemarin kami telah menurunkan tim untuk terus mengupayakan pembersihan dengan oil boom dan oil dispersant. Alhamdulillah pagi ini air sungai telah kembali normal,’’ kata Ery, Kamis (19/3).

Seperti diketahui, pipa FRP yang mengalami kerusakan itu berfungsi untuk mentransfer air terproduksi dari Pusat Pengumpul Produksi (PPP) Balongan ke Stasiun Pengumpul Utama Area B (SPU-B) di Kedungwungu.

Air terproduksi merupakan air yang dihasilkan dari pemisahan crude oil dan air yang akan dipergunakan kembali sebagai air injeksi. Sebelum diinjeksikan, nantinya air itu akan diolah dengan Fasilitas Water Treatment dan Fasilitas Water Injection. Setelah itu, diinjeksikan kembali ke sumur-sumur minyak untuk meningkatkan produksi.

Untuk rencana perbaikan pipa, tim PEP akan membuat tanggul dan melokalisir keluaran air terproduksi. ‘’Saat ini kami fokus untuk mencari titik kerusakan pipa sekaligus melakukan perbaikan dengan melokalisir area, membuat tanggul dengan sand bag. Agar kebutuhan air tambak tetap normal, kami juga akan pompakan air sungai ke saluran hilir agar petani tambak masih dapat beraktifitas,’’ tandas Ery.

Staf Manager KUD Baita Mina Lestari Desa Majakerta, Umar Anas, mengatakan, kejadian itu sempat membuat warna air sungai menjadi hitam. Bahkan pada Kamis (19/3) pagi, sempat ditemukan ada sejumlah ekor ikan kecil yang mati mengambang.

‘’Tapi jumlahnya sedikit. Mungkin kalau dari 100 persen, (ikan yang mati) cuma dua sampai tiga persen,’’ kata Umar.

Meski demikian, Umar mengapresiasi langkah cepat Pertamina yang berupaya melakukan pembersihan sungai Majakerta. Dia melihat, pada Kamis (19/3) pagi, air sungai yang sempat berwarna hitam telah berangsur normal kembali. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement