REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) membukukan pendapatan sebesar 3,84 miliar dolar AS atau Rp 54,4 triliun. Pendapatan tersebut diperoleh terutama dari hasil Penjualan gas sebesar 2,9 miliar dolar, penjualan minyak dan gas sebesar 374,35 juta dolar, transmisi gas sebesar 245,7 juta dolar dan pendapatan usaha lainnya sebesar 254,7 juta dolar.
Selama periode 12 bulan tahun 2019, PGN mencatatkan laba operasi sebesar 546,33 juta dolar dan laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk sebesar 67,58 juta dolar. EBITDA perseroan tahun 2019 mencapai 1,04 miliar dolar AS.
Sepanjang tahun 2019, PGN berhasil mempertahankan total penyalurkan gas bumi sebesar 3.036 BBTUD dengan rinciannya, volume distribusi sebesar 990 BBTUD yang mengalami pertumbuhan tiga persen dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan volume distribusi dikontribusikan oleh peningkatan konsumsi gas dari sektor kelistrikan dan sektor industri kimia. Volume transmisi gas bumi tahun 2019 tercatat sebesar 2.046 BBTUD.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menjelaskan, sebagai subholding gas, selama 2019 berhasil menambah infrastruktur gas bumi sepanjang 253 kilometer (km), sehingga total jaringan pipa yang telah dibangun dan dikelola perseroan mencapai 10.169 km. Hal ini mencerminkan bahwa lebih dari 98 persen jaringan pipa gas bumi di Indonesia di usahakan oleh PGN.
"Sebagai perusahaan negara, komitmen kami adalah menyebarluaskan pemanfaatan gas bumi ke berbagai wilayah di Indonesia. Dalam situasi ekonomi yang sangat dinamis sepanjang 2019, PGN tetap menjalankan komitmennya itu dan membuka segmen-segmen pelanggan baru di daerah," jelas Rachmat melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (19/3).
Pada tahun 2019, PGN melayani lebih dari 397.400 pelanggan dari berbagai segmen seperti kelistrikan, pupuk, industri, UMKM, transportasi, hingga rumah tangga. Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan layanan kepada pelanggan, PGN telah mengembangkan layanan PGN 360 Degree Integrated Solution. Melalui layanan ini PGN memberikan layanan penggunaan gas bumi dari hulu hingga hilir. Seperti, menyediakan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), jaringan pipa gas bumi dan LNG yang tersebar di berbagai kota.
Dalam mewujudkan penyediaan energi gas bumi, PGN akan terus membangun berbagai infrastruktur guna mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi domestik yang produksi dan cadangannya terus bertambah. Misalnya membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, tujuh Liquified Natural Gas (LNG) filling station untuk truk atau kapal, lima FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 LNG guna mensuplai kebutuhan berbagai segmen konsumen.
"PGN akan terus membangun dan memperluas infrastruktur gas bumi untuk memberikan daya dukung terhadap penguatan ekonomi nasional. Sebagai energi baik yang terbukti efisien, ramah lingkungan dan sumbernya masih sangat besar di dalam negeri, gas bumi adalah aset strategis bangsa yang harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," tegas Rachmat.