Sabtu 21 Mar 2020 09:37 WIB

Agar Kesehatan tak Terganggu Selama Kerja dari Rumah

Tinggal di rumah terus menerus juga bisa berdampak pada kesehatan mental.

Bekerja dari rumah. ilustrasi (EPA)
Foto: EPA
Bekerja dari rumah. ilustrasi (EPA)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pemerintah telah mengimbau untuk tetap tinggal di rumah, bagi sebagian orang, tinggal di rumah bukan perkara yang mudah. Faktor ekonomi dan pekerjaan mengharuskan beberapa orang harus keluar rumah.

Hal itu bisa dipahami, bila harus meninggalkan rumah tetap jaga kebersihan, rajin cuci tangan, jaga jarak 1,5 meter, sebisa mungkin hindari kerumunan, gunakan masker jika sakit, jangan menyentuh area mata, hidung dan mulut.

Baca Juga

Segera mandi setiba di rumah, sebelum menyentuh benda-benda dan keluarga. Tetap tinggal dirumah adalah pilihan paling aman saat ini, namun tinggal di rumah dengan ruang gerak terbatas dalam waktu lama dapat membuat seseorang cenderung malas bergerak dan bisa menimbulkan problem kesehatan akibat kurang gerak.

Tinggal di rumah terus menerus juga bisa berdampak pada kesehatan mental bagi anak-anak maupun orang dewasa. Masa social distancing membuat orang merasa penat dan merasa terkurung. Ditambah lagi dengan kecemasan akibat bombardir pemberitaan melalui media terkait ancaman virus Covid-19.

 

Dalam keterangan pers tertulis kepada Republika.co.id, Sabtu (21/3), Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) memandang hal ini merupakan problem kesehatan lain dampak dari virus Covid-19 yang juga harus diperhatikan. Berikut sejumlah rekomendasi IFI saat harus bekerja dari rumah.

 

Untuk menghindari problem kesehatan dampak dari himbauan tinggal di rumah, IFI menganjurkan masyarakat Indonesia untuk tetap melakukan aktivitas fisik atau gerak badan selama tinggal di rumah untuk menjaga kesehatan. 

 

IFI juga menginstruksikan kepada seluruh anggota untuk proaktif dalam menanggulangi dampak fisik dan psikis saat masa social distancing dengan edukasi gaya hidup aktif meski tinggal di rumah kepada masyarakat luas melalui berbagai media online.  

 

Banyak riset menunjukkan manfaat olahraga dan aktivitas fisik bagi kesehatan, antara lain meningkatkan kebugaran, mengurangi stress dan kecemasan, dan meningkatkan imunitas tubuh.

 

“Ikatan Fisioterapi Indonesia menganjurkan masyarakat untuk gerak badan level moderat di rumah dengan dosis 30 menit sehari, 3-5 kali sepekan,” ujar IFI dalam keterangan resminya.

 

Lebih lanjut, IFI mneyarankan para guru dan pendidik hendaknya juga memperhatikan dampak fisik dan psikis para siswa dan orang tua. Penugasan di rumah hendaknya tidak menambah beban psikis di masa social distancing ini.

"Berikan anjuran untuk melakukan gerak badan dan aktivitas fisik agar siswa tetap sehat dan bugar saat libur masa social distancing."

 

IFI juga mengimbau agar media cetak, elektronik dan digital turut mengkampanyekan pentingnya aktivitas fisik dan gerak badan untuk meningkatkan kebugaran, mengurangi stress dan kejenuhan, dan meningkatkan imunitas tubuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement