Selasa 24 Mar 2020 21:50 WIB

Nasyiatul Aisyiyah Nilai Rapid Test Anggota DPR Berlebihan

Ketum Nasyiatul Aisyiyah menanggapi rencana rapid test Covid-19 untuk anggota DPR

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Hasanul Rizqa
Nasyiatul Aisyiyah Nilai Rapid Test Anggota DPR Berlebihan. Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini memberikan paparan di Menteng, Jakarta, Rabu (16/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Nasyiatul Aisyiyah Nilai Rapid Test Anggota DPR Berlebihan. Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini memberikan paparan di Menteng, Jakarta, Rabu (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana para anggota DPR-RI untuk melaksanakan tes terkait wabah virus korona baru (Covid-19) ditanggapi beragam kalangan. Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah Muhammadiyah, Diyah Puspitarini, rencana tersebut tidak mengindahkan skala prioritas.

Ia menilai, keinginan untuk mendahulukan pejabat dan anggota dewan beserta keluarganya dalam mendapatkan rapid test Covid-19 terlalu berlebihan. Seharusnya, lanjut Diyah, test ini memprioritaskan rakyat, khususnya kalangan medis.

Baca Juga

"Mestinya didahulukan untuk masyarakat yang berada di daerah rentan, rentan dalam pekerjaan mereka seperti tenaga medis, pegawai fasilitas umum, atau mereka yang termasuk ODP (Orang dalam Pemantauan)," kata Diyah dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/3).

Ia menekankan perlunya rapid test untuk mereka yang rentan terinfeksi virus Corona. Sebab, dalam beberapa kasus terakhir terdapat korban yang meninggal karena Covid-19 dengan kondisi Pasien dalam Pemantauan (PDP) dan belum ditetapkan positif Corona.

Namun demikian, ia mengapresiasi upaya pemerintah untuk mendatangkan rapid test yang menurutnya sebagai sebuah langkah yang cukup bagus untuk pencegahan Covid-19 lebih dini.

"Semoga pemerintah lebih memperhatikan dan tidak abai dengan semakin banyaknya warga yang terdampak pandemi ini," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement