Jumat 27 Mar 2020 11:15 WIB

ACT Target 1.000 Warteg Sajikan Makan Gratis

1.000 warteg di Jakarta akan menyajikan bantuan makanan siap santap setiap hari.

Rep: Muhyiddin/ Red: Gita Amanda
Puluhan warteg sudah bekerja sama dengan ACT dalam program Operasi Makan Gratis Bersama 1.000 Warteg.
Foto: ACT News
Puluhan warteg sudah bekerja sama dengan ACT dalam program Operasi Makan Gratis Bersama 1.000 Warteg.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) merilis program baru “Operasi Makan Gratis Bersama 1.000 Warteg” di wilayah Jabodetabek untuk menyajikan bantuan makanan siap santap setiap hari. Program ini menjadi solusi menurunnya permasalahan pendapatan para pemilik warteg dan kebutuhan makan para tenaga harian yang mengalami dampak paling besar secara ekonomi di tengah wabah virus corona atau Covid-19.

Direktur Komunikasi ACT, Lukman Azis mengatakan, program kerja sama ini diharapkan menjadi solusi dalam permasalahan dampak ekonomi dari wabah corona. Dalam menjalankan program ini, menurut dia, ACT menargetkan untuk berkolaborasi dengan 1.000 warteg di Jabodetabek.

Baca Juga

"Target 1.000 warteg se-jabodetabek.Terus bertambah setiap hari yang bisa memenuhi syarat dari kita, terutama mengerahkan personel karyawan wartegnya untuk mengatur social distancingnya," ujar Lukman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/3).

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin menjelaskan, saat ini masyarakat memang banyak memerlukan dukungan kebutuhan pangan di tengah mewabahnya virus corona. Karena itu, dia berharap kolaborasi dengan 1.000 warteg ini bisa bermanfaat untuk masyarakat prasejahtera yang akan diberi makan gratis, dan juga membantu mempertahankan eksistensi UMKM warteg.

“Inilah cara kita untuk meyakinkan masyarakat bahwa musibah ini juga menjadi cara untuk memasifkan kebaikan di tengah-tengah wabah. Kami ingin sampaikan bahwa wabah ini telah menggerogoti sendi-sendi perekonomian bangsa, khususnya UMKM," ucap Ahyudin.

Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni membenarkan bahwa munculnya virus corona cukup berdampak pada perekonomian dan keberlangsungan pengusaha warteg. “Warteg adalah sumber logistik dari kalangan yang berpenghasilan, sejak zaman VOC. Perjuangan para pengusaha cukup menantang untuk kondisi wabah seperti saat ini,” kaya Mukroni.

Presiden ACT, Ibnu Khajar mengatakan, saat ini masih banyak masyarakat yang keluar untuk bekerja, meskipun ada wabah corona. Namun, menurut dia, mereka bukan berniat untuk mengabaikan aturan pemerintah, tetapi karena mata pencahariannya memang di tengah masyarakat atau di jalan. Hal tersebut menjadi sebuah refleksi bersama atas dampak makro yang diakibatkan dari musibah corona.

Karena itu, menurut dia, ACT masuk ke ranah yang serius lainnya sebagai dampak atas wabah corona, yaitu kebutuhan pangan dan penghasilan yang terganggu di tengah masyarakat. Melalui indonesiadermawan.id dan 46 cabang ACT, dia pun memberikan kesempatan untuk para dermawan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak secara ekonomi tersebut.

"Kami juga mengapresiasi semua usaha pemerintah, relawan, dan para medis yang terus berjibaku melawan pandemi ini. Mari kita bersama-sama bergandengan tangan melawan corona,” kata Ibnu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement