REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyerukan pemerintah dari negara-negara anggota, lembaga penelitian dan para cendekiawan Muslim berkoordinasi dalam upaya menemukan vaksin virus corona (Covid-19). Sekretaris Jenderal OKI Yousef Al-Othaimeen, mengatakan dunia Muslim tidak boleh berpangku tangan dalam melawan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.
Negara-negara lain di seluruh dunia tengah berupaya menemukan pengobatan untuk krisis global ini. Dilansir di Arab News, Jumat (27/3), ia lantas menekankan kepercayaan penuh pada inovasi, kapasitas produksi dan kader manusia di dunia Islam. Al-Othaimeen juga menyatakan dukungan penuh dari OKI untuk memperlambat penyebaran Covid-19 tersebut.
Seruan OKI ini datang di tengah merebaknya wabah virus corona di hampir semua negara. Di Arab Saudi sendiri, jumlah total kasus virus corona yang dikonfirmasi naik menjadi 1.012, dan di antaranya adalah 23 staf medis. Saudi mencatat kematian ketiga akibat virus corona, Kamis (26/3). Warga Saudi berusia 51 tahun yang berasal dari Madinah itu meninggal setelah dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Juru bicara pemerintah Saudi Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, ada 112 kasus baru yang dilaporkan sejak Rabu lalu. Sementara itu, ia mengatakan sebanyak 33 orang dinyatakan telah sembuh sejauh ini. Angka itu naik dari penghitungan pada Rabu berjumlah 28 orang.
Dalam rangka mencegahan penyebaran virus yang lebih luas, pemerintah Saudi juga menetapkan aturan agar warganya tinggal dan bekerja dari rumah. Sementara mereka yang melanggar akan dihukum. Selain itu, semua akses jalan menuju Makkah, Madinah, dan Riyadh pun diperketat dan berada di bawah kendali keamanan.