REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan akan memberikan pendampingan kepada pasien positif Covid-19 meski sudah dinyatakan sembuh oleh tim dokter. Pemantauan ini dengan cara memberikan vitamin serta suplemen tambahan, untuk menambah imun atau daya tahan tubuhnya.
“Jadi kita kasih vitamin sama makanan, juga suplemen. Jadi dia harus jaga kesehatannya,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Surabaya, Jumat (27/3).
Risma juga mendorong dan mengingatkan kepada pihak keluarga agar untuk sementara waktu, pasien itu tidak melakukan hal yang bisa membuat stres ataupun capek. “Keluarganya harus saling mengingatkan untuk jaga kesehatannya. Tidak boleh capek, tidak boleh stres,” ujar Risma.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menyampaikan, jumlah positif Covid-19 di Surabaya berjumlah 33 orang. Rinciannya, 31 warga Surabaya dan 2 orang terkonfirmasi luar Surabaya. Sedangkan 6 orang lain sudah dinyatakan sembuh, mereka masing-masing 5 orang warga Surabaya dan 1 luar Surabaya.
“Jadi ada enam orang sudah dinyatakan sembuh,” kata Febria.
Febria menyebut, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Surabaya yang sudah selesai dilakukan pemantauan sebanyak 161 orang dari totalnya 189 orang. Sedangkan ODP yang belum dilakukan pemantauan sebanyak 28 orang. Hal ini dikarenakan mereka belum habis masa inkubasi 14 hari.
“Untuk PDP (Pasien dalam pengawasan) berjumlah 16 orang. 9 orang saat ini masih dirawat di rumah sakit, sedangkan sisanya melakukan isolasi mandiri di rumah,” ujar Febria.
Febria menambahkan, untuk orang dengan risiko (ODR) di Surabaya, berjumlah 4.135 orang. ODR adalah mereka yang diketahui telah bepergian ke daerah terjangkit, namun kondisinya tetap sehat. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan rapid test kepada ODR. Hal ini untuk memastikan kondisi mereka aman dari penularan Covid-19.
“ODR ada 4.135 itu juga nanti kita rapid test, mereka habis bepergian ke daerah terjangkit tapi kondisinya sehat,” kata Febria.