REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Filantropi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Malang mendistribusikan 500 botol Hand Sanitizer ke rumah sakit Saiful Anwar kota malang sebagai rumah sakit rujukan covid-19.
"Harapannya ini akan bisa sangat bermanfaat dan merupakan bentuk dukungan ACT Malang terhadap tim medis yang sedang bertugas," kata Branch Manager ACT Malang, Diki Taufik Sidik, dalam keterangannya kepada Republika Sabtu (28/3).
MRI-ACT Malang mengambil langkah untuk memproduksi Hand Sanitizer sendiri di tengah krisis dan sulitnya ketersediaan hand sanitizer. Total hand sanitizer yang diproduksi sebanyak 1.000 botol ukuran 250 mililiter.
Pembuatan hand sanitizer ini merupakan kolaborasi dari berbagai komunitas dan stakeholder, bersama ACT Malang untuk menghentikan penyebaran wabah virus corona.
ACT Malang mendapat banyak permintaan dari berbagai rumah sakit terkait ketersediaan Hand Sanitizer yang mulai kekurangan dan menipis. Hand sanitizer akan diberikan untuk kebutuhan medis, rumah sakit, dan berbagai fasilitas umum.
Berdasarkan data terakhir (28/3) di kota malang dinyatakan tiga orang positif covid 19 dan 12 orang diyatakan PDP. Sedangkan di Kabupaten Malang sendiri sudah ada lima orang yang positif dan 15 Pasien Dalam Pemantauan.
Banyak rumah sakit di kota Malang khususnya yang menjadi rujukan pasien covid-19 yang mengalami kekurangan Alat Pelindung Diri (APD), dan kebutuhan medis lainnya seperti hand sanitizer. Merespon kebutuhan tersebut ACT Malang langsung mencari distributor penyedia bahan bahan untuk pembuatan hand sanitizer.