Senin 30 Mar 2020 11:53 WIB

Anjuran Membuat Hand Sanitizer Sesuai Panduan BPOM

Panduan pembuatan hand sanitizer dari BPOM sudah sesuai dengan ketentuan WHO.

Panduan pembuatan hand sanitizer dari BPOM sudah sesuai dengan ketentuan WHO (Foto: ilustrasi hand sanitizer)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Panduan pembuatan hand sanitizer dari BPOM sudah sesuai dengan ketentuan WHO (Foto: ilustrasi hand sanitizer)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pakar Gugur Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof drh Wiku Adisasmito M.Sc, Ph.D, mengatakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan edaran cara membuat penyanitasitangan (hand sanitizer). Panduan tersebut sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Dalam rangka pencegahan COVID-19, penggunaan antiseptik seperti 'hand sanitizer' dapat digunakan tetapi tidak berlebihan agar tidak menimbulkan iritasi kulit," katanya dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3).

Baca Juga

Wiku mengatakan, bahan-bahan untuk membuat penyanitasitangan sesuai dengan edaran BPOM adalah etanol 96 persen, gliserol 98 persen, hidrogen peroksida tiga persen, dan air steril atau aquades. Selain harus bijak dan aman dalam menggunakan penyanitasitangan agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit, kandungan bahan baku yang mudah terbakar juga harus diwaspadai.

"Hati-hati terhadap kandungan bahan yang mudah terbakar, terutama terhadap orang yang merokok atau bekerja di dapur," katanya.

Menurut Wiku, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir masih menjadi cara paling ampuh untuk membunuh virus. Apabila tidak terdapat sabun, penyanitasitangan bisa digunakan.

Ia mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran virus corona penyebab COVID-19 melalui berbagai langkah. Di antaranya adalah dengan menganjurkan kampanye mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau 'hand sanitizer'.

"Langsung mandi setelah beraktivitas di luar rumah," ujar Wiku.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement