REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Wabah corona membuat sepak bola Italia dilanda ketidakjelasan. Ada opsi kompetisi Serie A Liga Italia berlanjut pada Juni atau Juli 2020.
Gelandang serang Inter Milan, Antonio Candreva, menilai opsi tersebut tidak berjalan maksimal nantinya. Ini dalam konteks kebugaran pemain.
Sebab para jugador lapangan hijau tidak berlatih dalam beberapa bulan. Kemudian di Eropa memasuki musim panas.
Ketika ditanyakan bagaimana peluang Inter meraih scudetto, Candreva kurang tertarik membahas hal tersebut. Apalagi dalam kondisi seperti ini.
"Saat ini scudetto yang sebenarnya adalah kemenangan melawan virus (covid-19) bagi semua orang," kata eks penggawa Lazio dikutip dari Football Italia, Selasa (31/3).
Dampak negatif dari virus ini sangat terasa bagi Candreva. Bukan sekadar berita korban yang terus didengar setiap hari.
Namun secara personal, membuat dirinya terpisah dari keluarga. Sebab Pemerintah Italia memberlakukan lockdown.
Candreva dan pasangannnya tinggal di Milan. Keluarga besar Candreva lainnya ada di Roma. "Itu membuat saya menderita. Saya tidak bisa melihat ayah saya yang telah sakit selama setahun. Saya terus-menerus memikirkannya," ujar dia.
Meski demikian, Candreva memahami ini masalah bersama. Ada sejumlah sosok yang menunjukkan dedikasi dalam memengarungi pendemi covid-19 di garis terdepan.
Sosok-sosok itu adalah tim kesehatan. Candreva optimistis, badai corona ini akan berlalu. "Saya ingin berterima kasih atas keberanian, dedikasi, dan pengorbanan yang mereka tunjukkan setiap hari," ujar pesepak bola 33 tahun ini.