REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Satu lagi tokoh yang pernah berkecimpung dalam dunia sepak bola meninggal karena corona. Ia adalah Pape Diouf.
Mantan Presiden Olympique de Marseille itu menghembuskan nafas terakhir dalam usia 68 tahun. Sosok yang juga pernah menjadi jurnalis dan agen itu sempat menjalani perawatan di negara asalnya di Senegal.
Diouf memakai alat bantu untuk bernafas. Usaha maksimal awak medis, tak mampu menyelamatkan nyawa tokoh kelahiran Dakar itu.
"Beberapa jam sebelum berita duka ini terdengar, Marseille sempat memberikan ucapan, menyemangati Diouf yang bertempur melawan covid-19," demikian laporan yang dikutip dari ESPN, Rabu (1/4).
Kini pernyataan belasungkawa mulai berdatangan. Bintang Les Phoceens, Florin Thauvin dan Maxime Lopez, tak ketinggalan menyatakan duka mendalam atas situasi ini.
Eks penggawa Marseille, Habib Beye, tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Sosok yang pernah menjadi kapten tim Prancis itu menggambarkan kedekatan dirinya dengan Diouf. "Seperti bapak dan anak," ujar laporan dari ESPN.
Sejumlah tokoh di klub rival juga memberikan ucapan bela sungkawa. Presiden Olympique Lyon, Jean-Michael Aulas mengaku sedih, kehilangan orang yang ia hormati.
Kubu Paris Saint-Germain (PSG) juga memberikan penghormatan untuk Diouf. Sikap yang sama ditunjukkan bintang PSG, Kylian Mbappe.
Diouf memimpin Marseille dari 2005 hingga 2009. Di era almarhum, Les Olympiens dua kali finis di posisi runner-up Ligue 1, Coupe de France. Kemudian memenangkan Piala Intertoto 2005.
Diouf bukan sosok pertama di jagat lapangan hijau yang meninggal karena terserang virus corona. Sebelumnya mantan Presiden Real Madrid, Lorenzo Sans, mengalami nasib serupa.