Rabu 01 Apr 2020 08:42 WIB

China Ungkap 1.541 Kasus Covid-19 Tanpa Gejala

Komisi Kesehatan Nasional China membuka data kasus Covid-19 tanpa gejala

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Anak perempuan mengenakan masker masker di atas gendongan seorang pria sambil menyusuri jalanan di Beijing, China. Komisi Kesehatan Nasional China membuka data kasus Covid-19 tanpa gejala. Ilustrasi.
Foto: AP
Anak perempuan mengenakan masker masker di atas gendongan seorang pria sambil menyusuri jalanan di Beijing, China. Komisi Kesehatan Nasional China membuka data kasus Covid-19 tanpa gejala. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Pemerintah China mencatat 1.541 kasus Covid-19 tanpa gejala sama sekali. Sebanyak 205 di antaranya merupakan kasus impor.

Untuk pertama kalinya data tersebut diungkapkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Selasa (31/3). NHC membuka data setelah mendapatkan desakan dari masyarakat agar lembaga tertinggi kesehatan itu transparan tentang data orang tanpa gejala.

Baca Juga

Persoalan tersebut merupakan salah satu risiko dalam memerangi pandemi, terutama terkait kekhawatiran yang makin meningkat dalam penyebaran virus misterius tersebut. Sebelumnya, pemerintah China tidak mempublikasikan jumlah mereka, demikian diungkapkan Caixin Global. NHC berjanji akan mencantumkan data tanpa gejala tersebut dalam laporan harian epidemi.

Keterangan tertulis Perdana Menteri China Li Keqiang yang diterima Antara pada Rabu (1/4) menekankan pentingnya upaya pengendalian virus lebih ketat lagi meskipun jumlah gejala infeksi berhasil dikendalikan. Di China, beberapa orang yang tidak memiliki gejala klinis Covid-19 namun hasilnya ternyata positif umumnya dikarantina di pusat isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mereka dirawat dan dikategorikan dalam kasus positif jika mengalami gejala Covid-19 selama menjalani karantina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement