REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyatakan 65.703 jiwa terdampak banjir yang menerjang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, banjir menyusul curah hujan yang tinggi sejak Senin (30/3).
"Jumlah KK (kepala keluarga) terdampak akibat banjir di Kabupaten Bandung mencapai 19.018 KK atau 65.703 jiwa," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Bandung Erlangga MY di Bandung, Rabu (1/4).
Ia mengatakan banjir di Kabupaten Bandung juga telah merendam 11.932 rumah unit rumah warga dan ada 1.173 KK yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menurut dia, hingga saat ini banjir di Kabupaten Bandung telah menerjang tujuh kecamatan yakni Kecamatan Dayeuhkokot, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Cangkuang, Kecamatan Ciparay, Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Solokanjeruk.
Di sejumlah kecamatan, kata dia, ketinggian air banjir mencapai hampir tiga meter seperti di Kecamatan Baleendah ketinggian air mencapai 2,9 meter dan di Kecamatan Dayeuhkolot ketinggian air mencapai 2,8 meter.
Selain itu, lanjut dia, juga telah merendam sejumlah ruas jalan yang menjadi penghubung dua daerah seperti di Jalan Raya Banjaran Dayeuhkolot dengan ketinggian air mencapai 80 cm, Jalan Raya Ciparay Dayeuhkolot ketinggian air mencapai 90 cm.
Korban Jiwa
Banjir di Kabupaten Bandung juga telah menelan korban jiwa. Seorang kakek bernama Udin (70 tahun) tewas karena terpeleset saat mengungsi karena rumahnya diterjang banjir yang melanda di Desa Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, pada Senin (30/3) malam.
"Banjir di Kecamatan Bojongsoang menelan korban jiwa yakni seorang kakek bernama Udin. Yang bersangkutan terpeleset saathendak mengungsi dari rumahnya," kata
Manajer Pusat Pengendalian Operasi BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu. Budi mengatakan di Kecamatan Bojongsoang ada sekitar 965 kepala keluarga (KK) terdampak banjir dan ketinggian air di wilayah ini mencapai satu meter.