REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- La Liga Spanyol diprediksi dimulai Juli meski tanpa penonton. "Saya perkirakan sepak bola kembali dilanjutkan pada Juli, sudah pasti tanpa penonton, tapi yang penting akan ada kampanye pramusim," kata CEO grup media Spanyol Mediapro, Jaume Roures, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/4).
Spanyol adalah negara kedua di Eropa yang paling parah dijangkiti virus corona setelah Italia dan Selasa kemarin melaporkan jumlah kematian dalam sehari paling banyak dengan 849 korban meninggal dunia sehingga total korban meninggal akibat corona di negeri itu menjadi 8.189 orang.
Para pemain Valencia, Espanyol dan Alaves dites positif virus tersebut dan Roures menyatakan seandainya ada pemain lain yang terpapar virus maka musim seketika dibatalkan.
"Seandainya ada satu pemain dites positif, contohnya pada 20 Juli, maka kami harus menyerah dan bilang selamat tinggal musim ini," sambung Roures.
"Kami harus mengambil langkah apa pun yang mungkin demi memastikan itu tak terjadi. Tapi jika itu terjadi, maka habislah sudah."
Dengan tinggal 11 pertandingan lagi, Barcelona mengungguli Real Madrid dengan dua poin di puncak klasemen, sedangkan pertarungan menghindarkan degradasi juga sama sengitnya.
Badan penyelenggara La Liga sudah memperkirakan bahwa beban akibat musim yang ditunda ini mencapai 700 juta euro dan sudah bersumpah untuk menyelesaikan musim kompetisi ini.
"Saya tak menganggap itu terlalu sulit memainkan 11 pertandingan dalam dua bulan. Tidak bermain akan meninggalkan lubang sebesar 700 juta euro yang memerlukan banyak hal untuk mengatasinya," sambung Roures.
"Kita akan menderita untuk waktu yang lama sebagai akibatnya, jadi untuk itulah kita harus berusaha menuntaskan musim ini."