Rabu 01 Apr 2020 22:50 WIB

Pemkot Sukabumi Konfirmasi Pasien Positif Covid-19 Pertama

Status Sukabumi menjadi merah setelah ditemukan kasus pasien positif Covid-19

Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo bersama Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi serta forkopimda lainnya memimpin penyemprotan disinfektan di pusat Kota Sukabumi, Kamis (26/3).. Wali Kota Sukabumi konfirmasi pasien positif covid-19 pertama
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo bersama Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi serta forkopimda lainnya memimpin penyemprotan disinfektan di pusat Kota Sukabumi, Kamis (26/3).. Wali Kota Sukabumi konfirmasi pasien positif covid-19 pertama

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat mengkonfirmasi pasien positif terinfeksi COVID-19 pertama yang saat ini sudah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi khusus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

"Warga tersebut sebelumnya merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang kemudian dilakukan pemeriksaan swab dan hasilnya positif COVID-19," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Rabu (1/4).

Baca Juga

Menurutnya, pasien positif tersebut sebenarnya sudah tiga tahun tidak tinggal di wilayah Kota Mochi ini, namun masuk data Kota Sukabumi karena yang bersangkutan alamat dalam kartu tanda penduduk (KTP)-nya masih berdomisili di Kota Sukabumi. Menurutnya, kondisi saat ini pasien cukup bagus, stabil dan tidak menggunakan alat bantu pernapasan serta sudah mendapatkan perawatan serius dari tim medis di rumah sakit milik Pemkot Sukabumi itu.

Sebelum dinyatakan positif virus mematikan ini yang bersangkutan sempat mengeluh demam sehingga pasien dilakukan isolasi dan tim Satgas Penanggulangan COVID-19 langsung melakukan tracing siapa saja yang sempat melakukan kontak dengan pasien.

"Meskipun yang bersangkutan sudah tiga tahun pindah dari Kota Sukabumi, namun karena identitas domisilinya belum diubah maka pasien positif ini masuk data wilayah Kota Sukabumi," tambahnya.

Fahmi mengatakan dengan adanya pasien positif ini maka zona Kota Sukabumi berubah yang awalnya kuning menjadi merah. Pihaknya juga membantah bahwa informasi yang beredar di luar (media sosial) bahwa pasien positif terinfeksi COVID-19 ada dua orang, namun yang pasti dan terdata hanya ada satu orang.

Langkah selanjutnya, pihaknya akan terus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang berkoordinasi dengan berbagai lembaga dan elemen masyarakat. Diharapkan pasien yang positif ini merupakan pertama dan terakhir serta bisa sembuh dan kembali sehat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement