REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Arsenal Indonesia Supporters (AIS) tetap akan mengadakan donor darah sebagai agenda tahunan untuk memperingati hari jadinya di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Pada hari jadinya yang ke-17 ini AIS memiliki tantangan yang cukup rumit. Karena, kegiatan sosial yaitu donor darah yang dilakukan oleh AIS tidak bisa digelar marak seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, tahun ini, AIS tidak menargetkan jumlah labu yang didapat.
AIS adalah wadah pendukung tim asal inggris Arsenal di Indonesia. AIS juga salah satu fans club sepak bola yang di akui oleh Arsenal.
Menurut Komite Nasional Donor Darah AIS Eddi Brokoli, pandemi virus corona ini bukan menjadi halang bagi pihaknya untuk menghentikan kegiatan tahunan sebagai penyumbang langganan dara ke Palang Merah Indonesia (PMI). Bahkan, justru pihaknya semakin semangat untuk mengajak member dan masyarakat luas untuk melakukan donor darah.
"Dari data yang saya terima penurunan stok darah selama pandemi Covid-19, mencapai 70 persen lebih rendah dibandingkan dengan bulan Ramadhan," ujar Eddi dalam Konferensi Pers di Live IG-nya, Sabtu (4/4).
Menurut Eddi, dengan kondisi demikian dirinya merasa tertantang pasalnya masih banyak orang yang tetap harus hidup dengan bergantung pada transfusi darah, seperti pengidap thalasemia. Bahkan, saat ini terjadi peningkatan masyarakat yang terkena Demam Berdarah Dengue (BDB).
"Anjuran pemerintah untuk waspada dengan Covid-19 itu penting. Namun, kebutuhan darah dengan masyarakat mendonorkan darah itu juga suatu hal yang penting demi mempertahankan nyawa orang lain," katanya.
Eddi mengatakan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan sosial donor darah yang diadakan oleh AIS saat ini tidak di tempat yang terbuka luas untuk umum. AIS mementingkan, anjuran pemerintah untuk melaksanakan Social Distancing atau bahkan saat ini lebih kepada physical distancing.
"Kami akan mengadakan di Unit Donor Darah (UDD) PMI kota masing-masing. kalau sebelumya kita bisa mengadakan di store eiger, atau ball room hotel atau tempat umum lainnya namun sekarang tidak," katanya.
Eddi menjelaskan, pendonor tidak perlu khawatir untuk mendonorkan darahnya ditengah pandemi ini. Sebab, PMI sudah memiliki protokol dan Standar Oprasional Prosedur (SOP) untuk melakukan donor ditengah pandemi.
"Kami menjamin dengan PMI ini member AIS dan masyarakat yang akan donor aman, dengan SOP yang diberlakukan," kata Eddi.
Tahun ini, kata Eddi, hanya AIS di 50 kota saja yang menggelar donor darah, dari tahun sebelumnya 66 kota diselenggaran secara serentak. Hal ini karena UDD PMI dibeberapa kota tempatnya menyatu dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sehingga sangat tidak memungkinan untuk diselenggarakan.
"Tahun sebelumnya kami mendapatkan 2.300 labu darah dari partisipasi yang mencapi 3.000 orang, baik member ais dan masyarakat," katanya.
Eddi menambahkan, tahun ini pihaknnya tidak menargetkan berapa jumlah raihan labu darah yang didapat. Karena, yang terpenting, bisa mendapatkan sebanyak-banyaknya dari kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah.
"Kami harap bisa mengajak masyrakat yang sudah biasa melakukan donor untuk kembali donor karena prosedur donor di tengah pandemi itu aman. Terlebih, sebentar lagi menghadapi bulan puasa yang juga sering terjadi krisi darah," paparnya.
Diketahui AIS menyelenggara agenda bakti sosial dari sejak tahun 2015 rutin setiap tahun dengan penyelenggaraan seretak disetiap regional dari Aceh hingga Papua.