REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, ada 156 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Jatim yang dijadwalkan tiba dari Malaysia pada Selasa (7/4). Mengingat Malaysia merupakan salah satu negara terjangkit Covid-19, Pemprov Jatim pun menyiapkan langkah untuk mengantisipasi penyevaran virus corona, yang bisa saja dibawa mereka dari negara asal.
Khofifah mengaku telah menyiapkan serangkaian penyaringan. Dimana PMI Jatim yang baru tiba di Surabaya tersebut akan dilakukan rapid test.
Dari screening tersebut akan diklasifikasi apakah mereka masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Sehingga diharapkan mereka dalam keadaan aman saat kembali ke kampung halaman.
“SOP nya selain dicek suhu tubuh, juga akan dilakukan rapid test. Jika ada yang ditemukan positif, maka akan langsung dilakukan perawatan untuk segera di-swab PCR,” kata Khofifah di Surabaya, Selasa (7/4).
Khofifah mengatakan, jika dalam pelaksanaan rapid test yang diberikan ternyata hasil tesnya negatif, akan dilihat lagi apakah mereka memiliki gejala klinis Covid-19 atau tidak. Jika ada gejala, PMI tersebut tetap akan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
“Namun jika PMI sudah di-rapid test hasilnya negatif dan tidak ada gejala klinis Covid-19, maka mereka akan langsung diantarkan Pemprov Jawa Timur di titik-titik sesuai daerahnya dan langsung isolasi di desa selama empat belas hari,” ujar Khofifah.
Khofifah menegaskan, PMI yang baru pulang dari Negeri Jiran tersebut harus tetap dalam koordinasi masing-masing kepala desa untuk dilakukan isolasi mandiri atau observasi selama 14 hari penuh. Penyaringan berlapis yang dilakukan, kata Khofifah, dimaksudkan untuk memberi ketenangan dan rasa aman bagi masyarakat di sekitar tempat tinggal yang bersangkutan.
Khofifah mengingatkan, agar para PMI yang baru tiba tersebut, untuk mematuhi standar prosedur yang diminta. Utamanya isolasi mandiri bagi yang diperbolehkan kembali ke kampung halamannya.
Sebelum kembali ke kampung halamannya, kata Khofifah, mereka juga akan dibekali kartu Health Alert Card (HAC) dan akan tetap dipantau Puskesmas setempat.
"Pemprov Jatim juga sudah menyiapkan 150 bed di Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) untuk pelaksanaan observasi awal termasuk screening rapid test," kata Khofifah.