REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya mendistribusikan paket pangan berupa sembako untuk para pekerja harian, Senin (6/4). Puluhan paket itu dibagikan di beberapa titik di Kota Tasikmalaya dan sekitarnya.
Koordinator Aksi ACT Tasikmalaya, M Fauzi Ridwan mengatakan, bantuan paket pangan itu menyasar para pekerja harian seperti pengemudi ojek daring, penarik becak, pedagang kecil, juru parkir, dan lain sebagainya. Tim ACT berkeliling sepanjang jalan menghampiri tempat para pekerja harian itu bekerja. Bantuan itu merupakan buah kedermawanan masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui ACT Tasikmalaya.
"Aksi ini merupakan bentuk program yang merespon dampak dari pandemi Covid-19, khususnya yang terdampak secara ekonomi. Tujuannya, agar apa yang didistribusikan bisa sampai kepada penerima yang seharusnya” kata dia dalam keterangan resminya, Senin (6/4).
Dampak covid-19 secara ekonomi ini banyak dirasakan para pekerja harian. Mereka, yang mendapatkan upah untuk menghidupi diri dan keluarganya dari pendapatan harian, berkurang penghasilannya.
Salah satu penerima bantuan itu, Ade mengaku, pendapatannya berkurang drastis dalam beberapa hari tsrakhir. Bahkan, tiga hari terakhir, lelaki yang berprofesi sebagai penarik becak itu tak mendapat penumpang.
"Biasanya perhari dapet Rp 30-40 ribu, tapi dari tiga hari terakhir hingga hari ini jam 15.00 belum mendapatkan penumpang satupun. Tiga hari berturut-turut tidak bawa uang sepeserpun ke rumah, padahal kan d irumah harus tetap makan ya, tapi saya tetap berusaha," kata dia.
Adanya bantuan dari ACT disambut baik olehnya. Bantuan paket pangan sembako itu dapat meringankan beban para pekerja yang mengandalkan upah harian. “Alhamdulillah dengan adanya bantuan sembako, saya hari ini bisa bawa hasil, bawa makan, beras, untuk orang rumah," katanya.