REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW menyebutkan terdapat tiga golongan yang mendapat ‘karpet merah’ dikabulkannya doa.
Dalam sebuah hadis riwayat Uqaily dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW menyatakan bahwa ada tiga jenis doa yang pasti akan dikabulkan Allah SWT (mustajaabaat ), yaitu doa orang yang sedang berpuasa, doa orang yang sedang melakukan perjalanan dalam kebaikan (musafir), dan doa orang yang dizalimi.
Setiap orang yang berpuasa dengan penuh kesungguhan, pasti akan merasakan kedekatannya pada Allah SWT. Nafsu yang biasanya menjadi penghalang beribadah dan ber- taqarrub (mendekatkan diri kepada Sang Pencipta) bisa dikendalikannya dengan baik.
Orang yang sedang berpuasa memiliki sumber energi dan kekuatan rohani yang luar biasa, yang mampu meredam berbagai keinginan yang bersifat materi dan duniawi.
Makan, minum, hubungan seksual, berdusta, iri, dengki, dan sifat-sifat buruk lainnya dapat diminimalisasi. Dalam kondisi demikian, wajarlah apabila doanya didengar dan dikabulkan Allah SWT. Bahkan, ayat Alquran tentang doa pun berada di antara ayat-ayat tentang puasa, (perhatikan QS Al-Baqarah [2] : 186).
Golongan kedua yang dikabulkan doanya adalah yang melakukan perjalanan dalam kebaikan. Orang yang sedang melakukan perjalanan, misalnya, sedang mencari ilmu, melakukan research, dan bersilaturahim dengan keluarga dan sahabat, pada umumnya memiliki motivasi yang kuat dan idealisme yang tinggi untuk menggapai cita-cita dan membangun ukhuwah Islamiyah yang solid.
Hati dan pikirannya dipenuhi dengan keinginan-keinginan yang baik agar hidupnya bisa bermanfaat, bukan sekadar untuk dirinya akan tetapi juga untuk orang lain dan masyarakat lingkungannya. Doa yang disampaikan kepada Allah SWT yang dilandasi dengan niat dan motivasi yang baik, apalagi sedang jauh dengan keluarga, pasti akan didengar Allah SWT.
Sedangkan golongan ketiga adalah orang yang dizalimi. Orang yang dizalimi, seperti orang yang difitnah melakukan kejahatan, misalnya, korupsi, padahal sama sekali tidak melakukannya, adalah orang yang pasti akan mengalami penderitaan yang berat, baik secara jasmani, apalagi rohani.
Tidak jarang kita melihat mereka, kondisi fisiknya menurun drastis, wajahnya pucat, jalannya lemas dan lunglai, belum lagi keluarganya menanggung beban derita yang luar biasa.
Jika orang tersebut berdoa, mengadu kepada Allah SWT, dan apalagi ketika tidak ada tempat mengadu selain dari-Nya, disertai linangan air mata, maka tidak ada hijab (penghalang) antara dia dan Allah SWT. Doanya pasti akan dikabulkan-Nya. Karena itu, hindarilah berlaku zalim pada orang lain, karena hanya akan mengundang laknat dan kutukan dari Allah SWT. Wallahu 'alam bi ash-shawab .