Selasa 07 Apr 2020 08:05 WIB

Antara Newton dan Ibnu Haitham

Newton sendiri berdiri di atas seorang raksasa yang hidup 700 tahun silam

Red: A.Syalaby
Isaac Newton menemukan teori gravitasi saat bekerja di rumah karena ada wabah.
Foto: historyhustle.com
Isaac Newton menemukan teori gravitasi saat bekerja di rumah karena ada wabah.

REPUBLIKA.CO.ID, Sir Isaac Newton tercatat sebagai fisikawan paling berpengaruh di jagat bumi. Setidaknya, namanya sudah ditahbiskan bertengger ke peringkat nomor dua dalam 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia yang disusun Micheal Heart. Newton lahir di Woolsthorpe, Inggris, pada 25 Desember 1642. Dia lahir setelah ayahnya wafat. Meski cerdas, Newton muda kurang memperhatikan pelajaran sekolah.

Prestasinya pun kurang menonjol. Sampai-sampai ibunya sempat mengeluarkan dia dari sekolah sambil berharap agar putranya bisa menjadi petani sukses. Bakat Newton mulai terlihat saat masuk ke Universitas Cambridge. Dia menyerap dengan baik semua ilmu pengetahuan dan matematika. Dia pun melakukan riset independennya di sana.

Pada abad ke-17, masa ketika Newton hidup, adalah periode demam ilmu pengetahuan. Beberapa tokoh seperti Copernicus dan Galileo menyingkirkan pemahaman ilmu pengetahuan kuno yang keliru. Mereka merevisi teori yang mengatakan bumi itu datar dan bumi merupakan pusat alam semesta. Meski demikian, belum ada kumpulan pemikiran yang dirumuskan. Sebuah teori yang sanggup membuat prediksi-prediksi bersifat ilmiah.

Newton menjadi sosok yang sanggup memberikan teori utuh itu. Dia menempatkan ilmu pengetahuan modern ke jalan yang ditempuhnya hingga saat ini. Salah satu temuan pertamanya yang diterbitkan adalah karyanya tentang sifat cahaya. Lewat penelitian ilmiah, Newton menemukan bahwa cahaya putih sebenarnya merupakan campuran semua warna pelangi. Newton juga membuat analisis terperinci soal konsekuensi hukum-hukum cermin dan pembiasan cahaya.