Senin 06 Apr 2020 23:39 WIB

In Picture: Masker di Masa Pandemi Antara Komoditas dan Filantrofi

.

Red: Yogi Ardhi

Relawan menunjukkan masker hasil produksinya di Gondangmanis, Kudus, Jawa Tengah, Senin (6/4/2020). Masker yang diproduksi dari bahan kain perca tersebut akan didistribusikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan guna mencegah penyebaran COVID-19 (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)

Relawan membuat masker kain di Gondangmanis, Kudus, Jawa Tengah, Senin (6/4/2020). Masker yang diproduksi dari bahan kain perca tersebut akan didistribusikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan guna mencegah penyebaran COVID-19 (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)

Pekerja memproduksi masker di Kampung Cibangkur, Lebak, Banten, Senin (6/4/2020). Tingginya permintaan masker membuat penjahit konveksi di daerah tersebut dapat memproduksi 500-1000 lembar masker kain per hari dengan harga Rp5.000 per lembarnya, dan dipasarkan ke sejumlah kota seperti Serang, Cilegon, Tangerang, dan Jakarta. (FOTO : ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas)

Perajin menjahit kain masker industri rumahan di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (6/4/2020). Sejak merebaknya wabah virus COVID-19 membuat penjahit pakaian beralih membuat masker kain untuk sementara waktu akibat meningkatnya permintaan dalam sehari bisa menjual masker hingga 250 lembar masker sementara penjualan melayani wilayah kota Kendari dan beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara. (FOTO : ANTARA/Jojon)

Anggota TNI membagikan masker kepada warga di Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Senin (6/4/2020). Sebanyak 200 masker dibagikan secara gratis kepada warga dan anggota TNI menyusul imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah agar masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)

Anggota TNI membagikan masker kepada warga di Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Senin (6/4/2020). Sebanyak 200 masker dibagikan secara gratis kepada warga dan anggota TNI menyusul imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah agar masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebutuhan masker yang terus meningkat sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan. Hingga kemudian beberapa barang yang menjadi kebutuhan dasar saat pandemi ini sulit ditemukan di pasaran.

Akhirnya sebagai jalan keluar warga membuat sendiri masker. Pelaku usaha pun melihat pembuatan masker sebagai peluang pasar baru. Sementara aktivis filantrofi memanfaatkan masker sebagai komoditas untuk berbuat kebaikan dengan membagikan secara gratis masker-masker ini. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement