REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pejabat Serie A mengungkapkan, klub-klub peserta sudah sepakat untuk pemotongan gaji sebesar 33 persen terhadap pemain dan staf pelatih. Keputusan itu diambil untuk mengurangi kerugian selama wabah virus corona.
Setelah pertemuan darurat lewat konferensi video, Serie A menyatakan, pandemi telah membuat sepak bola Italia berada pada situasi sangat sulit, sehingga perlu adanya pengurangan pengeluaran klub.
Serie A pun mengajukan pemotongan gaji tahunan selama sepertiga atau empat bulan. Jika Serie A tidak dapat dimulai lagi, jadi 1/6 atau dua bulan gaji. Jika bisa dimulai lagi, masing-masing klub akan bernegosiasi pemotongan gaji individu terhadapnpemain mereka.
19 dari 20 klub Serie A, memilih rekomendasi tersebut, dengan Juventus memilih abstain, karena telah meraih kesepakatan terpisah dengan pemain mereka. Asosiasi Pesepak Bola Italia juga belum membantah kesepakatan itu. Namun Serie A memastikan kalau langkah pemotongan gaji ini dibutuhkan untuk menjaga kestabilan seluruh sistem sepak bola Italia.
''Intervensi ini, memprediksi pengurangan sepertiga dari total gaji tahunan kalau tidak memungkinkan lagi memulai aktivitas olahraga, dan pengurangan 1/6, jika pertandingan sisa musim 2019/20 dapat dimulai lagi dalam beberapa bulan ke depan,'' jelas Serie A, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Sky Sports, Selasa (7/4).
Serie A juga mengungkapkan keinginan kuat mereka untuk sebisa mungkin menyelesaikan kompetisi musim ini. Serie A telah dihentikan sementara sejak pemerintah memerintahkan lockdown seluruh Italia sebulan lalu. Hingga saat ini diklaim sudah 15.887 nyawa melayang, atau hampir seperempat kasus kematian global.