Selasa 07 Apr 2020 10:59 WIB

Nigeria Cari Utang untuk Hadapi Pandemi Virus Corona

Nigeria meminta keringanan kewajiban pembayaran utang karena virus corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Nigeria meminta bantuan dana sebesar 6,9 miliar dolar AS untuk memerangi pandemi virus corona jenis baru, atau Covid-19. Menteri Keuangan, Anggaran, dan Perencanaan Nasional, Zainab Ahmed mengatakan, Nigeria telah meminta bantuan sebesar 3,4 miliar dolar AS dari Dana Moneter Internasional (IMF), 2,5 miliar AS dari Bank Dunia, dan 1 miliar dolar AS dari Bank Pembangunan Afrika.

Ahmed mengatakan, Nigeria adalah salah satu dari beberapa negara Afrika yang meminta keringanan kewajiban pembayaran utang untuk 2020 dan 2021. Menurut Ahmed, dukungan IMF tidak terikat kepada program formal dan tanpa syarat.

Baca Juga

"Penting untuk mengklarifikasi bahwa Nigeria tidak masuk ke dalam program formal IMF pada saat ini atau di masa mendatang," ujar Ahmed, dilansir Aljazirah, Selasa (7/4).

Nigeria adalah produsen minyak terbesar di benua Afrika. Perekonomian Nigeria masih belum pulih dari resesi yang disebabkan oleh jatuhnya harga minyak dalam beberapa periode terakhir. Pemerintah mengatakan, pengeluaran anggaran sebesar 34,6 miliar dolar AS untuk 2020 harus dikurangi sekitar 4,9 miliar dolar AS karena rendahnya harga minyak, dan dampak dari pandemi Covid-19.

"Risiko kesehatan dan ekonomi yang muncul akibat pandemi Covid-19 dan penurunan harga minyak internasional menimbulkan ancaman eksistensial terhadap ekonomi Nigeria, sistem perawatan kesehatan, keamanan nasional, serta kehidupan warga negara kita," kata Ahmed.

Ahmed mengatakan, pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar 270 juta dokar AS untuk mendukung sektor kesehatan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16 juta dolar AS dialokasikan bagi Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria. Sementara itu, Lagos yang diidentifikasi sebagai pusat pendemi Covid-19 telah menerima bantuan sebesar 26 juta dolar AS dalam bentuk dana darurat.

Pada akhir pekan lalu, pemerintah Nigeria berencana membuat alokasi dana khusus untuk memperkuat infrastruktur layanan kesehatan selama pandemi virus corona. Ahmed mengatakan, presiden telah menyetujui alokasi dana tersebut dan kini pemerintah tinggal menunggu persetujuan parlemen.

Pada Ahad lalu, Nigeria mengkonfirmasi 232 kasus positif virus corona dengan lima kematian. Pemerintah telah memberlakukan lockdown selama dua minggu untuk wilayah Lagos, Ogun, dan Abuja. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement