Selasa 07 Apr 2020 17:06 WIB

Kasus Positif Corona di Solo Bertambah, 1 PDP Meninggal

Pasien positif Covid-19 pernah tinggal di Surabaya dan kembali ke Solo

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1/2020).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Kasus pasien terkonfirmasi positif Corona di Kota Solo bertambah lagi pada Selasa (7/4). Selain itu, terdapat satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia pada Ahad (5/4) malam.

Sekretaris Daerah Kota Solo yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan, pasien yang terkonfirmasi positif Corona di Kota Solo ada penambahan satu sehingga totalnya menjadi lima orang. Secara rinci, dua orang dirawat, satu orang sembuh, dan dua orang meninggal dunia.

"Penambahan satu pasien positif Corona ini naik kelas dari yang semula pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi terkonfirmasi positif," kata Ahyani saat jumpa pers di kompleks Balai Kota Solo, Selasa (7/4).

Menurutnya, pasien yang baru saja dikonfirmasi positif Corona tersebut status PDP-nya sudah lama, sekitar satu pekan. Orang tersebut pernah tinggal di Surabaya kemudian kembali ke Solo.

Dengan adanya satu pasien PDP naik kelas, jumlah PDP menjadi 47 orang. Rinciannya, sebanyak 17 pasien dirawat, 23 pasie sembuh, dan tujuh orang meninggal dunia. Satu PDP yang baru saja meninggal merupakan warga Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari.

Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) ada penambahan cukup signifian dari hari sebelumnya 286 orang menjadi 311 orang. Rincian ODP tersebut sebanyak tiga orang menjalani rawat inap, 147 orang rawat jalan di puskesmas, dan 161 orang rawat jalan di rumah sakit. Kemudian, jumlah yang selesai pemantauan seluruhnya ada 113 orang.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, satu pasien yang baru saja terkonfirmasi positif Corona tersebut saat ini dirawat di RSUD dr Moewardi. "Jadi warga tersebut pulang dari Surabaya, lantas sakit dibawa ke Moewardi dikategorikan PDP, diambil swab, dicek, dan sekarang dinyatakan positif. Kondisinya membaik," kata Wali Kota.

Rudyatmo menekankan, yang paling penting dengan penambahan ODP dan ODP yang selesai pemantauan perlu dicermati. Sebab, lebih banyak ODP yang selesai pemantauan daripada penambahan ODP baru.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, penambahan ODP tersebut berasal dari hasil kontak tracing dari penderita yang terkonfirmasi, serta hasil screening yang berbasis fasiltas kesehatan (faskes), baik faskes primer dari puskesmas, maupun faskes rujukan yakni rumah sakit negeri maupun swasta.

Di sisi lain, Pemkot melakukan pemeriksaan kepada para pemudik dari luar kota antara lain pemudik dari Bandung. Dalam pemeriksaan pada hari yang sama, semua pemudik dinyatakan sehat dan tidak terindikasi virus. Kemudian mereka diberi penawaran untuk karantina di lokasi yang disediakan Pemkot atau karantina mandiri.

"Kalau karantina mandiri tentunya jaga jarak, menggunakan masker, sering cuci tangan menggunakan sabun dan menghindari kerumunan. Dan menandatangani surat pernyataam di atas materai," ucap Wali Kota.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement