Selasa 07 Apr 2020 19:58 WIB

Ojek Daring Berebut Penumpang di Stasiun Tanjung Priok

Pengemudi ojek daring tidak lagi menunggu orderan melalui aplikasi.

Ojek Daring Berebut Penumpang di Stasiun Tanjung Priok. Pengemudi ojek daring menunggu orderan. Berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta mulai 7 April 2020, pemerintah melarang transportasi daring khususnya sepeda motor untuk mengangkut penumpang
Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari
Ojek Daring Berebut Penumpang di Stasiun Tanjung Priok. Pengemudi ojek daring menunggu orderan. Berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta mulai 7 April 2020, pemerintah melarang transportasi daring khususnya sepeda motor untuk mengangkut penumpang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengemudi ojek daring di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, berebut penumpang, Selasa petang (7/4).

Puluhan pengemudi itu berkumpul di depan pintu masuk stasiun. Jumlah pengemudi bahkan tidak sebanding dengan jumlah pengguna jasa kereta api yang tiba di stasiun.

Baca Juga

"Ojek mas," kata Tri, seorang pengemudi kepada pewarta Antara.

Dia mengaku sejak sebulan terakhir sangat sepi penumpang. Biasanya dalam sehari, dia bisa mengantar 10 hingga 15 penumpang.

"Karena pembatasan akibat virus corona, dapat lima penumpang sehari sudah sangat senang," kata Tri.

Dia menyatakan, untuk mendapatkan penumpang, mereka tidak lagi menunggu orderan melalui aplikasi. Tetapi langsung menawarkan jasa ojek kepada para calon penumpang.

"Menunggu pakai aplikasi, bisa tidak dapat penumpang seharian," ujar Tri.

Pengemudi lainnya, Risno, mulai mengeluhkan sepinya penumpang jasa ojek daring. Sementara kebutuhan keluarga selalu harus tercukupi setiap hari.

"Anak-anak masih kecil, belum cicilan motor yang belum selesai," kata Risno.

Sebelumnya, Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno mengatakan, sebagai penyedia layanan jasa angkutan umum daring (online) akan mematuhi aturan PSBB yang telah disetujui Kementerian Kesehatan di DKI Jakarta untuk memutus penyebaran mata rantai Covid-19. Berkaca pada aturan itu, Grab selalu meminta mitranya menjaga keselamatan diri dengan menggunakan masker serta menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dan mensterilkan barang-barang dari mitra menggunakan disinfektan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement