Selasa 07 Apr 2020 20:16 WIB

Dampak Corona, Sektor WIsata di Sumbar dalam Ketidakpastian

Pariwisata di Sumbar sangat rentan terhadap krisis atau bencana.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Dampak Corona, Sektor WIsata di Sumbar dalam Ketidakpastian. Foto: Wisata Mandeh di Sumatra Barat (Sumbar)
Dampak Corona, Sektor WIsata di Sumbar dalam Ketidakpastian. Foto: Wisata Mandeh di Sumatra Barat (Sumbar)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Direktur Pusat Studi Pariwisata Univeritas Andalas Sari Lenggogeni mengatakan situasi akibat virus corona yang telah menjadi pandemi global telah memberi dampak buruk bagi sektor pariwisata termasuk di Indonesia. Menurut Sari akan butuh waktu cukup lama untuk pemulihan pariwisata yang selama ini telah banyak memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah-daerah di Indonesia.

"Pariwisata itu sangat rentan terhadap krisis atau bencana. Kali ini krisis akibat ancaman kesehatan sangat meluas.Jadi ada situasi ketidakpastian bagi sektor pariwisata," kata Sari melalui video conference yang difasilitasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumatra Barat via aplikasi Zoom, Selasa (7/4).

Sebelum covid-19, dunia pariwisata sempat menurun ketika ada virus SARS, Mers Cov, Ebola dan lain-lain. Tapi dampak dari virus-virus tersebut tidak membutuhkan waktu terlalu lama buat memulihkan sektor pariwisata. Ia menyebut dari bencana akibat virus-virus sebelumnya hanya butuh waktu kurang dari setahun bagi sektor pariwisata melakukan recovery.

Beda dengan sekarang, pandemi global akibat corona menurut Sari sangat luas. Ia memprediksi akan butuh waktu sampai lima atau tujuh tahun untuk recovery sektor pariwisata. Sari menambahkan hingga saat ini sektor pariwisata berada dalam ketidakpastian karena belum ada vaksin yang benar-benar dapat mengobati pasien terjangkit covid-19.

Kalaupun nanti obat dari covid-19 sudah ditemukan, kepercayaan publik terhadap objek-objek pariwisata juga akan membutuh waktu lama. Karena sekarang hampir semua negara terdampak oleh corona.

Meski begitu, Sari melihat ada sedikit harapan yang bisa menjadi pemicu buat pemulihan sektor wisata. Di mana Kota Wuhan yang menjadi daerah terjangkit pertama virus corona sekarang sudah mulai membuka lagi objek-objek pariwisata. Sari menyarankan Indonesia bisa belajar dari Wuhan di mana mereka sangat disiplin selama penanganan corona. Sehingga dalam waktu kurang lebih tiga bulan terakhir, Wuhan mulai berangsur bangkit.

"Jadi sekarang sama-sama kita dorong supaya kita semua harus disiplin selama penanganan. Setelah itu baru kita mulai pikirkan tahap recovery," ucap Sari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement