REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo menyatakan, pawai api Olimpiade yang rencananya digelar di Fukushima akhir bulan ini akan dibatalkan. Hal ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona.
Sebelumnya, ikon api tersebut telah dipajang satu pekan lalu di J-Village, yakni pusat pelatihan sepak bola nasional Jepang. Menyusul keputusan Pemerintah Jepang yang menyatakan situasi darurat pada Selasa, penyelenggara Olimpiade telah membatalkan pameran tersebut, demikian Reuters melaporkan.
Pawai obor Olimpiade 2020 Tokyo seharusnya telah dimulai. Tetapi Komite Olimpiade Internasional dan Pemerintah Jepang menunda penyelenggaraan pesta olah raga empat tahunan itu hingga tahun depan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Selasa (7/4) akan mengumumkan keadaan darurat untuk Tokyo dan enam prefektur lainnya. Langkah ini diambil dalam upaya menghambat peningkatan kasus infeksi virus corona yang mengkhawatirkan di wilayah-wilayah yang padat penduduk.
Pemerintah juga berencana untuk menyelesaikan paket stimulus besar-besaran senilai 108 triliun yen (sekitar 990 miliar dolar AS) yang setara dengan 20 persen dari pengeluaran ekonomi Jepang. Paket stimulus dikucurkan untuk meredam dampak pandemi corona terhadap ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.