Senin 13 Apr 2020 11:05 WIB

ODP Capai 1.000,  Wali Kota Tasik: Karena Pulang Kampung

Wali Kota juga menyebut terjadi peningkatan OTG Covid-19 di Tasikmalaya

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polisi memberikan edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya penggunaan masker di luar rumah, di Taman Kota Tasikmalaya, Jumat (10/4). Kasus orang dalam pemantauan (ODP) coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Kota Tasikmalaya mencapai 978 orang hingga Senin (13/4).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Polisi memberikan edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya penggunaan masker di luar rumah, di Taman Kota Tasikmalaya, Jumat (10/4). Kasus orang dalam pemantauan (ODP) coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Kota Tasikmalaya mencapai 978 orang hingga Senin (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus orang dalam pemantauan (ODP) coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Kota Tasikmalaya mencapai 978 orang hingga Senin (13/4). Angka itu terus bertambah setiap harinya karena semakin banyak warga yang masuk alias pulang kampung ke Kota Tasikmalaya tak bisa dihentikan.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, arus manusia yang masuk ke wilayahnya tak bisa dihindari. Sebab, tak ada larangan tegas untuk warga masuk Kota Tasikmalaya. 

"Walaupun kita sudah upaya semaksimal mungkin dengan imbauan kepada warga tidak mudik, tidak keluar rumah, jaga jarak, dan pakai masker. Ternyata tetap ada peningkatan ODP," kata dia, Senin (13/4).

Kendati demikian, pihaknya akan terus memantau para ODP yang sudah terdata. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dari total kasus ODP, 484 orang masih dalam pemantauan dan 494 telah selesai pemantauan. 

Selain ODP, yang menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya adalah meningkatnya jumlah orang tanpa gejala (OTG). Hingga Senin, tercatat ada 195 OTG di Kota Tasikmalaya, di mana 64 orang masih dalam pemantauan dan 131 orang selesai dipantau. 

Ia menjelaskan, keberadaan OTG harus harus diwaspadai. Sebab, mereka memiliki riwayat kontak dengan pasien positif. "Dia sehat tapi bisa jadi membawa virus (corona). Kan kita tak bisa tahu pasti. Mangkanya seluruh warga harus jaga jarak dan pakai masker kemana pun," kata dia.

Sementara untuk pasien positif Covid-19 tercatat total 11 kasus di Kota Tasikmalaya. Satu orang di antaranya telah meninggal dunia. Namun, ada beberapa pasien positif yang sudah sudah dan akan pulang, karena kondisinya optimal.

Menurut Budi, hal itu merupakan kerja keras para petugas medis. Ia mengatakan, jika jumlah pasien positif dapat ditekan, petugas medis dapat menanganinya dengan maksimal.

"Kita harap masyarakat membantu tugas tim medis dengan mengikuti imbauan kita. Kita ingin meminimalisir penyebaran. Dengan begitu, kerja petugas medis tak terlalu berat," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement