REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies R Baswedan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Jumat (10/4), warga RW 08, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan terlihat taat mengikuti seruan tersebut untuk stay at home (berdiam di rumah).
“Kalaupun ada yang keluar rumah, biasanya untuk keperluan yang mendesak, seperti berbelanja keperluan sehari-hari, berjemur matahari dan keperluan mendesak lainnya,” kata Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 RW 08 Rawajati, Rivai Hutapea SH MSi melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (13/4).
Ia menambahkan, dari pantauan di lapangan, suasana komplek RW 08 Rawajati terlihat lengang. “Sesekali satu atau dua motor melewati jalan utama di komplek. Jarang terlihat lagi kerumunan massa yang lalu lalang komplek seperti hari-hari sebelum pemberlakuan PSBB,” ujarnya.
Seperti diketahui, di wilayah RW 08 Rawajati, terdapat Makam Kramat Habib Kuncung yang selama ini tak pernah sepi dikunjungi para penziarah dari berbagai daerah di Tanah Air.
Sejak pembatasan sosial ini diberlakukan, Pengurus RW 08 Rawajati dan Pelaksana Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Rw 08 Rawajati memberlakukan karantina wilayah dan keluar masuk komplek hanya dari satu pintu (one gate) di Jl Rawajati Timur IX. Pitu masuk-keluar itu dijaga oleh petugas selama 24 jam secara shift dan terjadwal.
“Dari pantauan di lapangan, para petugas jaga pos terlihat disiplin menjalankan SOP, yakni memakai masker, sarung tangan, melakukan tes suhu dengan alat test suhu ke setiap warga dan tamu yang masuk komplek, serta melakukan screening warga dan tamu yang masuk ke komplek RW 08,” paparnya.
Rivai mengemukakan, paralel dengan karantina wilayah RW 08 Rawajati, Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 RW 08 Rawajati melakukan pendataan warga, termasuk warga kos-kosan yang berdomisili di RW 08. Hasilnya, telah terdata lebih dari 600 warga kos-kosan yang berdomisili di RW 08. Pelaksana Gugus Tugas memberikan Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS) kepada para warga kos kosan yang berfungsi sebagai tanda masuk dan keluar komplek RW 08 Rawajati.
“Alhamdulillah, selain bertujuan untuk menjaga warga RW 08 yang mayoritas sudah sepuh, pensiunan yang rentan terhadap Covid-19, pengurus RW juga memiliki data konkret warga yang berdomisili di RW 08, baik warga yang memiliki rumah maupun warga kos-kosan yang mengontrak rumah warga. Sehingga, memudahkan pengurus RW dan Gugus Tugas menjalani fungsinya melindungi warga,” ujar Rivai.
Ia mengungkapkan, atas himbauan Gubernur DKI Jakarta dan Lurah Rawajati, kesadaran warga RW 08 Rawajati untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama melakukan cuci tangan, terlihat meningkat. Telah tersedia tempat cuci tangan di banyak titik di komplek RW 08 dan secara mandiri warga juga menyediakan tempat cuci tangan dan sabun di depan rumah mereka untuk keluarga dan tamu yang datang.
Rivai mengungkapkan, sampai saat ini tidak ada warga komplek RW 08 Rawajati yang positif terpapar Covid-19. “Alhamdulillah, semoga Allah melindungi warga RW 08 Rawajati dan warga RW-RW lainnya di Indonesia. Sehingga negeri ini terbebas dari Covid-19,” tambah Rivai.
Gugus Tugas Covid-19 RW 08 Rawajati telah membentuk tim dan siap mendistribukan bantuan logistik, baik bantuan yang berasal dari pemerintah pusat maupun Pemprov DKI Jakarta untuk warga. Guna memudahkan penyaluran bantuan ke warga, Pelaksana Gugus Tugas telah membuat Posko Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 RW 08 Rawajati. "Lokasinya di halaman depan GOR (Lapangan Bulutangkis) RW 08 bersebelahan dengan Mushalla Darussobirin di Jl Rawajati Timur IV RW 08 Rawajati," kata Rivai Hutapea.