Senin 13 Apr 2020 15:40 WIB

Tiga Polisi Meninggal Bentrok dengan TNI, Pangdam Berduka

Jajaran TNI menyampaikan permohonan maaf kepada institusi kepolisian atas insiden itu

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw (kiri) didampingi Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Herman Asaribab.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw (kiri) didampingi Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Herman Asaribab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menyampaikan permintaan maaf atas meninggalnya tiga anggota Polri yang bertugas di Polres Mamberamo Raya.

Jajaran TNI menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh kepolisian ataupun yang berada di jajaran Polda Papua.

Baca Juga

"Hari ini kita mengantar keberangkatan tiga jenazah, kami turut belasungkawa atas kepergian saudara kita dan kami tetap melakukan tindakan hukum terhadap para pelaku," kata Pangdam, Senin.

Tim investigasi sudah berada di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya. Ia berharap sinergisitas polisi dan TNI tetap terjaga.

"Saya berharap TNI-Polri tetap menjaga sinergitas serta menjaga kedamaian yang berada di Papua, " kata Pangdam Cenderawasih.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal, secara terpisah mengatakan, ketiga jenazah anggota Polres Mamberamo Raya sudah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.

Dua jenazah atas nama Briptu Marcelino Rumaikewi dan Briptu Alexander Ndun akan dimakamkan di Merauke, sedangkan jenazah Bripda Yosias Dibangga dimakamkan di Mappi.

Sementara itu, dua korban luka tembak, saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara Jayapura dan dalam keadaan sadar, yaitu Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien.

Bentrok antara TNI-Polri terjadi di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Ahad (12/4). Saat ini, kasus tersebut sedang diselidiki tim gabungan dari Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement