REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR bidang Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam) Azis Syamsuddin mengaku prihatin dengan bentrokan antara personel TNI dan Polri di Mamberamo Raya, Papua. Terlebih akibat bentrokan itu, lima orang mengalami luka tembak dan tiga orang diantaranya meninggal dunia.
"Prihatin kondisi ini," kata Azis kepada Republika, Senin (13/4).
Menurutnya, seharusnya aparat pemerintah bersatu dan bergandengan tangan di saat Indonesia tengah berjuang melawan pandemi Covid-19. Selain itu, Azis menilai perlu jajaran pimpinan baik di tingkat kabupaten dan provinsi untuk duduk bersama dan sering menjalin kerjasama serta silaturahmi.
"Sehingga diharapkan bisa menjadi panutan bagi tokoh-tokoh masyarakat serta masyarakat umum," ujarnya.
Azis mengapresiasi langkah Polda Papua dan Kodam VII Cenderawasih yang langsung membentuk tim untuk menyelidiki bentrokan tersebut. Politikus Partai Golkar tersebut mendukung langkah tim gabungan Polda Papua dan Kodam VII Cendrawasih dalam menyelidiki penyebab bentrokan tersebut.
"Setelah tim ini mengetahui asal muasalnya maka diharapkan dijalin kerjasama secara berkala agar tidak terjadi lagi dikemudian hari," ucapnya.
Sebelumnya dikabarkan bentrokan terjadi sekitar pukul 07.40 WIT pada Ahad (12/4). Penyebab bentrokan diduga karena ada kesalahpahaman antara oknum anggota satgas pamrahwan Yonif 755/Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya.