Rabu 15 Apr 2020 16:22 WIB

Lockdown Berakhir Sehari, Hermes di China Bukukan Rp 42,3 M

Sehari seusai lockdown, angka penjualan Hermes di China capai Rp 42 miliar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Tas merek Hermes. Sehari seusai lockdown, angka penjualan Hermes di China capai Rp 42 miliar.
Foto: Enny Nuraheni/Reuters
Tas merek Hermes. Sehari seusai lockdown, angka penjualan Hermes di China capai Rp 42 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas pertokoan di China mulai kembali normal begitu pemerintah setempat mengakhiri kebijakan lockdown. Masyarakat pun menyalurkan hasrat belanjanya setelah berbulan-bulan tak bisa keluar rumah saat menjalani karantina.

Salah satu jenama yang menerima untung akibat kebanjiran pembeli adalah Hermes. Womens World Daily (WWD), sebuah jurnal perdagangan industri mode, menaksir angka penjualan di butik utama Hermes di Guangzhou mencapai 2,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 42,3 miliar dalam satu hari setelah tokonya dibuka kembali.

Baca Juga

Masyarakat kelas menengah ke atas dari seluruh provinsi Guangdong, provinsi terkaya di China dengan Ibu Kotanya Guangzhou, ramai-ramai memborong sepatu, tas, dan barang-barang mewah lainnya di Hermes. Tas Hermes termahal yang bertabur berlian, Himalayan Birkin, juga dilaporkan dikirim ke toko.

Namun demikian, hingga saat ini pihak Hermes belum memverifikasi secara resmi angka penjualan pasca lockdown. WWD hanya mengakumulasi dokumentasi dari para pembeli VIP yang dibagikan di saluran media sosial seperti Weibo.