REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Heiko Maas menyatakan memperkuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah salah satu investasi terbaik. Penyataan ini muncul setelah kabar Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghentikan pendanaan untuk organisasi yang berbasis di Jenewa itu.
"Menyalahkan yang salah tidak membantu. Virus tidak mengenal batas," kata Maas melalui akun Twitter, Rabu (15/4).
Trump sebelumnya telah menyatakan akan memutuskan aliran dana untuk WHO. Dia mengatakan badan kesehatan PBB tersebut telah mempromosikan disinformasi tentang virus yang kemungkinan menyebabkan wabah yang lebih luas daripada yang seharusnya terjadi.
"Kita harus bekerja sama secara erat melawan #COVID19. Salah satu investasi terbaik adalah memperkuat @UN, khususnya @WHO yang kurang dana, misalnya untuk mengembangkan dan mendistribusikan tes dan vaksin," ujar Maas.
Jerman bukan hanya satu-satunya negara yang menyatakan dukungan kepada WHO. Uni Eropa telah mengungkapkan penyesalan atas keputusan yang diambil Trump. "Sangat menyesali keputusan AS untuk menunda pendanaan ke WHO. Tidak ada alasan membenarkan langkah ini pada saat upaya mereka dibutuhkan lebih dari sebelumnya," ujar Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan saat ini bukan waktunya untuk mengurangi sumber daya bagi WHO. "Sekarang adalah waktu untuk persatuan dan komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini dan konsekuensinya yang menghancurkan," katanya dalam sebuah pernyataan.
AS adalah pendonor terbesar bagi WHO dibandingkan dengan negara lain. Washington menyumbang lebih dari 400 juta dolar AS tahun 2019 atau sekitar 15 persen dari anggaran yang ada.