Jumat 17 Apr 2020 10:04 WIB

Simulasi Penanganan Covid-19 di Tol Bocimi

TJT sosialisasikan peraturan PSBB kepada pengguna jalan tol.

Sejumlah kendaraan melintas di jalan Tol Bogor, Ciawi, Sukabumi (Bocimi) seksi I yang telah beroperasi di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah kendaraan melintas di jalan Tol Bogor, Ciawi, Sukabumi (Bocimi) seksi I yang telah beroperasi di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Trans Jabar Tol (TJT), salah satu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dimiliki oleh PT Waskita Toll Road (WTR), melakukan simulasi penanganan penyelamatan kepada pengguna jalan tol yang mengalami gejala terpapar COVID-19.

Kegiatan simulasi dilakukan di area Gerbang Tol Caringin, yang berada di Seksi 1 ruas tol Ciawi-Cigombong, Kamis (16/4) dengan kerja sama PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) selaku operator tol di ruas tol Bocimi.

"Simulasi ini merupakan bentuk tanggung jawab kami dalam memberikan pelayanan yang maksimal bagi para pengguna jalan tol dan memastikan kesiapan tim Satgas kami dalam melaksanakan protokol penanganan COVID-19," kata Direktur Utama TJT Mokh. Sadali, Jumat (17/4).

Simulasi itu dilakukan untuk memastikan tanggap darurat terhadap kemungkinan terjadinya kondisi pengguna jalan tol mengalami gejala sakit sehingga perlu dilakukan penanganan segera.

Simulasi itu juga merupakan upaya pemerintah dalam melawan penyebaran COVID–19 dan menjalan protokol kesehatan agar para pengguna jalan dan para petugas yang telah tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 memiliki aksi cepat tanggap dalam menangani setiap kemungkinan terjadinya gejala yang menimpa setiap pengguna jalan tol.

Pihak TJT juga melakukan aksi sosialisasi kepada pengguna jalan tol agar tertib dalam menjalankan aturan dari pemerintah seperti pemberian masker secara gratis dan pengecekan suhu tubuh serta penyemprotan disinfektan pada kendaraan pengguna jalan tol.

Pada kegiatan simulasi itu, TJT dan JMTO bekerjasama dengan tim medis setempat menjalan simulasi seperti kondisi sesungguhnya dengan menggunakan seluruh sarana yang diperlukan seperti penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) standar penanganan COVID-19 bagi petugas, ambulans, patroli jalan raya (PJR), patroli (MCS) dan mobil derek.

Aksi itu juga sebagai sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan mudik atau piknik pada saat Ramadhan dan Lebaran guna memutus mata rantai COVID-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement