REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) dilaporkan tidak akan memotong gaji seluruh pemain, meskipun terdapat kerugian yang akan melebihi 20 juta pounds dalam pendapatan yang semestinya bisa diraih dari gelaran pertandingan kandang. Sebab, ada kemungkinan laga dimainkan di stadion tertutup.
Seperti diberitakan the Telegraph, Sabtu (18/4), MU menghadapi kerugian sebesar 21,3 juta pounds apabila pertandingan sisa kompetisi musim 2019/2020 berjalan dengan tanpa kehadiran penonton di stadion. Alih-alih memangkas upah pemain, laporan itu menjelaskan, MU akan menyerap kerugian dalam hal pendapat klub melalui saluran lain yang mungkin. Terdapat minimal lima pertandingan kandang yang tersisa di Stadion Old Trafford. Laga ini bisa bertambah jika MU terus melaju di Liga Europa.
Musim lalu, the Red Devils menghasilkan sekitar 110,82 juta pounds dalam 26 pertandingan yang berlangsung di Theater of Dream, Old Trafford. Dengan maraknya pandemi virus corona dan Federasi Sepak Bola Inggris (FA) meminta setiap laga diadakan tanpa penonton maka MU akan kehilangan 21,3 juta pounds, setara dengan 4,26 juta pounds per laga. Potensi kerugian tersebut bisa lebih banyak mengingat mereka juga masih berpartisipasi di turnamen Liga Europa 2019/2020.
Di sisi lain, tagihan upah pun biaya pengeluaran MU terhadap seluruh staf, pelatih dan pemain adalah yang tertinggi di Liga Primer pada 2018/2019 dengan 332,3 juta pounds. Jumalh diyakini memangkas sekitar 52 persen dari pendapatan kotor tahunan klub sebesar 627,1 juta pounds.