Senin 20 Apr 2020 08:45 WIB

Dilema Novak Djokovic Soal Vaksin Virus Corona

Petenis peringkat satu Novak Djokovic menghadapi dilema soal vaksin virus corona.

Rep: Fitriyanto/ Red: Agung Sasongko
Novak Djokovic
Foto: EPA-EFE
Novak Djokovic

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis peringkat satu Novak Djokovic menghadapi dilema. Seandainya para petenis diwajibkan mendapat vaksin sebelum mereka dapat kembali meneruskan musim kompetisi yang tengah dihentikan akibat pandemi COVID-19.

"Secara pribadi saya menentang vaksin dan saya tidak akan mau dipaksa oleh siapapun untuk mendapat vaksin agar dapat bepergian," kata Djokovic dalam dialog Facebook dengan sejumlah atlet Serbia yang dipantau dari Jakarta, Senin (20/4).

"Namun jika itu menjadi kewajiban, apa yang akan terjadi? Saya akan harus mengambil keputusan. Saya memiliki pemikiran sendiri mengenai masalah itu dan apakah pemikiran-pemikiran tersebut akan berubah seiring berjalannya waktu, saya tidak tahu," tambahnya.

 

Meski demikian, Djokovic paham bahwa jika musim kompetisi tenis dimulai lagi pada Juli atau Agustus, vaksin akan menjadi sesuatu yang penting.

Pada bulan lalu, mantan petenis peringkat satu putri Amelie Mauresmo mengatakan sisa musim 2020 semestinya dibatalkan. Adapun jika musim itu dilanjutkan, menurut Mauresmo para petenis harus mendapat vaksin terhadap virus corona.

"Sirkuit internasional sama dengan petenis dari berbagai bangsa ditambah manajemen, penonton, dan orang-orang dari empat penjuru dunia yang menghidupkan ajang-ajang itu. Tidak ada vaksin = tidak ada (kompetisi) tenis," cuit pemenang dua gelar Grand Slam tersebut.

Para ahli medis mengatakan vaksin terhadap virus yang mengganggu pernafasan itu belum akan siap sampai tahun depan. Pernyataan itu meningkatkan keraguan apakah masih ada turnamen tenis yang dapat dimainkan tahun ini.

Kejuaraan Wimbledon tahun ini telah dibatalkan, yang merupakan pertama kali terjadi sejak Perang Dunia II. Sedangkan French Open, yang awalnya diagendakan berlangsung pada 24 Mei sampai 7 Juni digeser ke 20 September sampai 4 Oktober. Jadwal yang sangat mepet dengan berakhirnya US Open.

Djokovic tampil bagus di awal musim 2020. Ia menjuarai Australian Open pada Januari sekaligus memperpanjang laju kemenangannya menjadi 18 kemenangan berturut-turut. Sebelum kemudian hampir seluruh kompetisi olahraga profesional dihentikan akibat pandemi.

Sejauh ini organisasi-organisasi tenis telah menangguhkan semua turnamen sampai 13 Juli. Sebagai tambahan, Rogers Cup di Montreal, yang semestinya berlangsung pada Agustus, juga tidak akan dimainkan pada tahun ini.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement