REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza merespons pernyataan pihak Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) terkait nasib kompetisi sepak bola di Negeri Piza. Sebelumnya, Presiden FIGC Gabriele Gravina mengaku tengah menunggu validasi dari Menteri Vincezo Spadafora, dan Menkes Speranza.
Intinya, Gravina terus memperjuangkan agar pertarungan di lapangan hijau kembali dilanjutkan. Ia ingin Liga Italia Serie A musim 2019/2020 kembali dilanjutkan.
Speranza menegaskan pemerintah terus menjaga fokus menangani pandemi covid-19. Apalagi Italia termasuk negara dengan jumlah korban terbanyak. Sehingga sulit baginya memikirkan hal lain.
Ia mengatakan, dalam menangani krisis ini, ada skala priorotas. Kesehatan tetaplah mendapat porsi utama.
"Saya mengatakan dengan segala hormat, sebagai penggemar sepak bola. Melihat jumlah kematian lebih dari 400 orang per hari, menjadikan sepak bola sebagai permasalahan terakhir yang kami tangani," kata Speranza kepada Radio Capital, dikutip dari Football Italia, Senin (20/4).
Ia menegaskan pemerintah Italia akan terus berusaha keras agar kehidupan kembali normal. Layanan kesehatan Italia berusaha menutup semua potensi penyebaran virus corona.
Sejauh ini, pemerintah tidak mengizinkan kegiatan yang memicu manusia berkumpul dalam jumlah besar. Sekolah dan pertandingan sepak bola masuk dalam kategori kegiatan tersebut.