Selasa 21 Apr 2020 02:16 WIB

Anak-Anak tetap Mengaji Saat Pandemi Covid-19

Guru memantau perkembangan bacaan dan hafalan para santri dan anak-anak yang mengaji

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas mengaji di salah satu mushala wilayah Singosari, Kabupaten Malang, Senin (20/4) sore
Foto: Dok. Pribadi
Aktivitas mengaji di salah satu mushala wilayah Singosari, Kabupaten Malang, Senin (20/4) sore

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menyetop segala jenis kegiatan pendidikan yang menimbulkan kerumunan, termasuk pesantren. Bukan hanya para santri yang terdampak, kegiatan anak-anak yang biasa mengaji juga ikut dihentikan.

Pimpinan Pondok Pesantren Mahad Ihya As Sunnah Kota Tasikmalaya, ustaz Maman Suratman mengatakan, sekira 1.600 santri yang mondok di pesantrennya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing sejak Pemkot Tasikmalaya memberlakukan pembatasan wilayah pada 31 Maret. Selain itu, kegiatan mengaji anak-anak usia PAUD-SD juga dihentikan.

"Kegiatan ngaji anak-anak yang lain juga kita hentikan. Soalnya kalau dibuka, membuka kerumunan banyak orang," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (20/4).

Menurut dia, di luar santri, terdapat sekira 700 anak-anak di Kota Tasikmalaya yang belajar mengaji di tempatnya. Anak-anak itu biasa mengaji setiap hari dengan waktu tertentu.