Senin 20 Apr 2020 20:47 WIB

Empat Tenaga Medis RS Sardjito Terpapar Covid-19

Tiga dari tenaga medis yang terpapar Covid-19 ini merupakan dokter

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Christiyaningsih
Tiga dari tenaga medis yang terpapar Covid-19 ini merupakan dokter. Ilustrasi.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Tiga dari tenaga medis yang terpapar Covid-19 ini merupakan dokter. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Empat tenaga medis di RSUP Dr. Sardjito positif terpapar virus Corona (Covid-19). Tiga dari tenaga medis yang terpapar Covid-19 ini merupakan dokter dan satu lainnya perawat.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, mengatakan empat tenaga medis ini bukan terpapar karena menangani pasien Covid-19. Namun, mereka terpapar di luar DIY yaitu di DKI Jakarta.

Baca Juga

"Tenaga medis ini ada self control di dirinya sendiri bahwa dia merasa tidak enak dan terapar. Kemudian kita lakukan penanganan supaya tidak meluas," kata Banu kepada wartawan, Senin (20/4).

Ia menyebut empat tenaga medis ini diisolasi di RSUP Dr. Sardjito. Saat ini, keempat tenaga medis ini dalam kondisi baik.

Dengan demikian total pasien positif Covid-19 yang dirawat di Sardjito saat ini ada lima pasien. Sementara, total pasien positif dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di Sardjito mencapai 19 orang.

"Kondisinya, satu residen (dokter) kita lakukan tiga swab dan hasilnya belum negatif, masih positif. Tapi secara klinis membaik. Artinya tidak ada keluhan pemberat cuma dari swabnya tidak menunjukkan negatif dan ini kita isolasi semua," ujarnya.

Demi menjaga terpaparnya tenaga medis di Sardjito, pihaknya melakukan skrining ketat terhadap masyarakat yang datang ke Sardjito. Selain itu, penggunaan masker juga diwajibkan guna menjaga tenaga medis sebagai garda terdepan yang menangani pasien Covid-19.

"Untuk mengantisipasi kami minta masyarakat yang berobat ke Sardjito dibatasi secara penuh dan harus menggunakan masker. Kemudian ketika masuk diskrining secara ketat dengan cek suhu tubuh," katanya.

Sebelumnya, dua tenaga medis yakni dokter di Kota Yogyakarta juga dilaporkan positif Covid-19. Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, satu dokter terpapar karena pasien yang ditangani dan satu dokter lainnya terpapar dari keluarga yang pulang dari DKI Jakarta.

"Satu isolasi mandiri dengan back-up dari rumah sakitnya dan satunya isolasi di rumah sakit," kata Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut belum lama ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement