Selasa 21 Apr 2020 02:28 WIB

Balikpapan Sudah Pertimbangkan PSBB

Sampai pekan ketiga April ini, sudah 23 kasus positif Covid-19 di Balikpapan

Petugas melihat lokasi penjagaan saat simulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ilustrasi
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Petugas melihat lokasi penjagaan saat simulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sudah mempertimbangkan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) setelah ditemukannya tiga orang positif dari transmisi lokal.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berjanji segera mengumumkan apabila langkah tersebut diputuskan untuk diambil Pemerintah Kota. “Sudah kami bahas dengan Wawali, dengan Dandim, dengan Wakil Ketua DPRD,” kata Rizal Effendi, Senin (21/4) petang.

Yang dibahas adalah kemungkinan-kemungkinan dan berbagai aspek apabila Balikpapan menerapkan PSBB. Rizal juga menambahkan, saat ini pihaknya berkonsultasi dengan wali kota dan bupati yang kota dan kabupatennya sudah menerapkan status PSBB. “Kita perhitungkan dengan baik supaya PSBB-nya bisa efektif dan tujuannya menghentikan wabah benar-benar berhasil,” kata Wali Kota.

Sampai pekan ketiga April ini, sudah 23 kasus positif Covid-19 di Balikpapan dari pertama kali ditemukan pertengahan Maret lalu. Dari jumlah itu, 4 sudah sembuh, dan 1 meninggal dunia.

Dari kasus positif, 3 pasien mendapatkannya dari transmisi atau penularan secara lokal karena untuk sementara ini diketahui yang bersangkutan tidak punya riwayat berpergian ke luar daerah ataupun ke luar negeri. Wali Kota juga menegaskan bagaimana ketiga pasien tersebut bisa sampai tertular masih terus diselidiki.

Sebelumnya, semua yang positif tertular dari menghadiri acara-acara dengan banyak orang di Bogor, Jawa Barat, dan di Gowa, Sulawesi Selatan. Kemudian semua yang positif menyebabkan sejumlah orang lainnya menjadi orang dalam pengawasan, yang menurut data Pemkot mencapai 2.944 orang dalam sebulan terakhir. Dari jumlah itu, tersisa 450 yang masih dalam pemantauan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement