REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi (Nakertrans) dan Energi DKI Jakarta telah mendata pekerja atau buruh serta perusahaan yang terdampak pemberhentian kerja akibat pandemi Covid-19 dalam dua tahap. Hasilnya, sebanyak 323.224 pekerja atau buruh diketahui mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun dirumahkan serta 39.664 perusahaan terdampak operasionalnya karena Covid-19.
Kepala Dinas Nakertrans dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah merinci, sebanyak 172.222 pekerja atau buruh dirumahkan dan 30.363 lainnya mengalami PHK pada tahap pertama pendataan. Adapun, jumlah perusahaan sebanyak 19.559 perusahaan.
"Untuk pendataan tahap kedua diketahui ada 100.111 pekerja atau buruh dirumahkan dan 20.528 lainnya mengalami PHK dengan jumlah perusahaan sebanyak 20.105 perusahaan," ujarnya, Selasa (21/4).
Andri menjelaskan, tahap pertama pendataan berlangsung pada 2-4 April 2020, kemudian tahap kedua 7-9 April 2020. Pendataan bertujuan mengetahui pekerja atau buruh yang layak mendapat Kartu Prakerja, khususnya mereka yang terkena PHK dan dirumahkan namun tidak menerima upah akibat Covid-19.
"Pendataan itu termasuk para pekerja harian yang kehilangan penghasilan dan pengusaha mikro yang kehilangan omzet," terangnya.
Ia menambahkan, pendataan ini dalam rangka percepatan dan perluasan implementasi program Kartu Prakerja dari pemerintah pusat. "Nantinya mereka yang terpilih akan melalui pelatihan keterampilan kerja dan pemberian insentif kepada para pekerja yang di PHK dan pekerja yang dirumahkan tapi tidak menerima upah (unpaid leave)," paparnya.
Sementara itu, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Utara, tengah melakukan pendataan pelaku ekonomi kreatif di Jakarta Utara. Nantinya, para pelaku usaha tersebut akan diberikan bimbingan teknis (Bimtek) mengembangkan usaha kreatif seusai masa penyebaran wabah Covid-19 ini dinyatakan berakhir.
Kepala Seksi Ekonomi Kreatif Suku Dinas Parekraf Jakarta Utara, Budi Suryawan menjelaskan, terkait penyebaran wabah Covid-19 ini pihaknya baru dapat menganggedakan pelaksanaan Bimtek pada Agustus mendatang. Selama status masa penyebaran ini masih tinggi, pihaknya memanfaatkan untuk melakukan pendataan.
"Sejauh ini sudah kita data 150 pelaku usaha. Setelah masa tanggap wabah ini berakhir kita akan survei lapangan," katanya.
Budi menambahkan, hasil pendataan ini nantinya akan menjadi rujukan penentuan peserta Bimtek untuk selanjutnya dilakukan pembinaan. Sebanyak 150 usaha kreatif yang sudah didata di antaranya terdiri dari sanggar dan usaha kuliner.
Selain Bimtek, lanjut Budi, pihaknya juga memprogramkan untuk menggelar Food Festival pada September mendatang. Hingga kini, pihaknya sudah memiliki dua opsi lokasi yakni di JIC dan Taman Impian Jaya Ancol.
"Pelaksanaannya nanti kita lihat mana yang menjadi opsi terbaik. Mudah-mudahan masa tanggap ini bisa segera selesai dan wabah Covid-19 teratasi," ujarnya.
Untuk mencegah PHK massal, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta menggandeng pelaku UMKM yang terdampak ekonomi akibat lesunya ekonomi saat pandemi Covid-19, memproduksi masker kain. Dinas PPKUKM menargetkan bisa memproduksi sebanyak dua juta masker kain untuk didistribusikan ke masyarakat secara gratis.
Pembuatan masker kain ini melibatkan sebanyak 1.526 industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah (UKM) binaan yang bergerak di komoditi fesyen di lima wilayah kota administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, produksi masker ditarget sebanyak 173.674 per hari atau 1.042.044 masker per pekan. "Kami juga memberdayakan UKM dan IKM di rusun hingga rutan se-DKI. Total produksi masker selama dua minggu diperkirakan 2.084.088 buah masker," ujarnya, Selasa (21/4).
Ratu menjelaskan, masker kain produksi IKM dan UKM binaan ini terdiri dari tiga lapis yang dapat melindungi mulut dan hidung secara baik untuk mencegah penularan Covid-19. "Masker kain ini praktis digunakan untuk sehari-hari karena halus, nyaman, dapat dicuci ulang, dan sepat kering. Pendistribusiannya akan dilakukan oleh Perumda Pasar Jaya," terangnya.