Selasa 21 Apr 2020 16:32 WIB

Vinales: Ketika Rossi Pensiun, di Situ Saya Sedih

Rossi sudah pasti tak bersama Yamaha musim depan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Maverick Vinales (kiri) dan Valentino Rossi dengan motor YZR-M1 untuk MotoGP 2020.
Foto: EPA-EFE/SEPANG INTERNATIONAL CIRCUIT
Maverick Vinales (kiri) dan Valentino Rossi dengan motor YZR-M1 untuk MotoGP 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, VIACENZA -- Valentino Rossi dipastikan tak akan lagi menjadi bagian dari Monster Energy Yamaha pada MotoGP musim 2021. Itu karena posisinya digantikan oleh Fabio Quartararo. Banyak spekulasi pun bermunculan tentang masa depannya di MotoGP apakah akan pensiun atau dengan tim lain.

Rekan satu tim Rossi, Maverick Vinales mengatakan akan sedih melihat Rossi meninggalkan Yamaha dan memilih pensiun dari dunia balapan paling bergengsi di dunia. Dilansir dari Crash, Selasa (21/4), Vinales mengeklaim, The Doctor banyak mengajarinya dalam membalap selama kebersamaan sejak 2017. Rossi juga, kata dia, selalu menekankan agar tetap bahagia di masa-masa sulit.

"Dia akan membuat saya sedih jika dia benar-benar pensiun," ujar Vinales.

Rossi merupakan pembalap senior di MotoGP. Ia kini berusia 41 tahun namun kemampuannya di lintasan tak kalah dengan pembalap yang lebih muda. Selama kariernya, rider asal Italia itu Rossi telah memegang tropi gelar juara dunia sebanyak sembilan kali sekaligus yang terbanyak.

Pencapaian Rossi saat ini hanya kemungkinan besar bisa dilewati oleh pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Pembalap asal Spanyol tersebut kini sudah mengoleksi delapan title gelar juara dunia atau hanya terpaut satu gelar lagi dengan Rossi.

Meski demikian, orang-orang menganggap Rossi sebagai pembalap terhebat di MotoGP.

Mantan pesepak bola Italia, Christian Vieri dalam instagram live mengakui rekan satu negaranya itu adalah yang terhebat.  Meski demikian, Rossi memilih merendah dan meragukan dirinya sendiri sebagai pembalap terhebat.

MotoGP musim 2020 hingga saat ini belum digelar karena virus corona. CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta mengatakan skenario untuk menggelar perlombaan sedang dibicarakan meskipun virus corona tetap berlangsung. Ia optimis balapan akan bisa dimulai pada Agustus di Brno.

Selain itu, Ezpeleta menyampaikan bulan Juli juga dapat menjadi opsi balapan dapat digelar jika virus corona mengalami penurunan secara drastis. Skenario terburuk yang sedang dipersiapkan adalah menggelar perlombaan tampa penonton di akhir tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement