Jumat 24 Apr 2020 19:53 WIB

BI: Lebih dari 80 Ribu Merchant di Bali Gunakan QRIS

BI mendorong penggunaan QRIS sebagai transaksi nontunai lebih masif

Red: Gita Amanda
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mencatat sebanyak 80.717 merchant di Pulau Dewata telah menggunakan QRIS.  Foto sistem pembayaran Quick Response Indonesia Standard (QRIS), (ilustrasi).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mencatat sebanyak 80.717 merchant di Pulau Dewata telah menggunakan QRIS. Foto sistem pembayaran Quick Response Indonesia Standard (QRIS), (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mencatat sebanyak 80.717 merchant di Pulau Dewata telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

"Dengan jumlah merchant yang mencapai 80.717 itu, mayoritas berada di Kota Denpasar," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat menjadi pembicara utama dalam Web Seminar bertajuk Cegah Covid-19 dengan Transaksi Non-Tunai, di Denpasar, Jumat (24/4).

Web seminar itu tidak saja diikuti oleh jajaran Bank Indonesia dan media, namun juga ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini, pihaknya menginginkan agar penggunaan QRIS sebagai salah satu bentuk transaksi pembayaran non-tunai itu bisa lebih masif.

Kalau sebelumnya QRIS lebih banyak dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di Kota Denpasar, Trisno menginginkan hal yang sama juga terjadi kabupaten lainnya di luar Denpasar. "Kalau melihat data merchant yang lebih dari 80 ribu itu sejatinya sudah meningkat sekitar 200 persen dibandingkan dengan data Januari. Tidak hanya di Denpasar, kami ingin hal yang sama juga bisa berkembang di Kabupaten Bangli, Buleleng dan sebagainya," ucapnya.