Sabtu 25 Apr 2020 16:08 WIB

Pelindung Kesehatan terhadap Corona Jadi Perusak bagi Lingkungan Hidup

Masker sekali pakai, sarung tangan dan botol-botol disinfektan, yang melindungi kita dari virus COVID-19 akhirnya banyak yang mengotori jalanan, dan mencemari alam serta lautan.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/dpa/W. Steinberg
picture-alliance/dpa/W. Steinberg

Lebih dari sebulan setelah ditetapkannya karantina, jalan-jalan Kalamata di sebelah tenggara ibukota Yunani, Athena sebagian besar kosong. Penduduk hanya boleh keluar rumah untuk berolahraga singkat dan membeli kebutuhan makan. Semua orang berusaha melindungi diri terhadap corona, sehingga sarung tangan plastik dan botol bekas disinfektan tampak bersebaran di taman-taman, trotoar dan jalanan.

Tapi masalah ini juga bisa dilihat di kota metropolitan lain, seperti New York dan London. Sampah ini bahkan sudah mencapai pulau Soko di dekat Hong Kong, yang tidak berpenghuni. Gary Stokes dari kelompok pelindung alam OceansAsia menemukan sekitar 100 masker yang dibawa air laut ke kawasan pantai.

“Kami belum pernah menemukan begitu banyak masker di daerah yang terpencil ini,” ungkap Stokes. Ia menduga masker-masker itu dibawa air laut dari Cina atau Hong Kong. Itu semua ditemukan sekitar delapan pekan setelah banyak orang mulai memakai masker.

Dampak terhadap fauna

Sarung tangan, masker dan pelengkap pelindung lainnya sangat dibutuhkan pekerja medis dan masyarakat luas. Tetapi jika sampahnya tidak dikelola dengan baik, ini jadi ancaman terhadap lingkungan dan hewan-hewan di dalamnya.