Senin 27 Apr 2020 11:32 WIB

Mobilitas Warga Selama PSBB di Bandung Masih Tinggi

Petugas di pos cek poin akan lebih memperketat pengawasan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah kendaraan melintasi titik pemeriksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Bandung - Cimahi, Jalan Rajawali, Kota Bandung, Senin (27/4). Aktivitas masyarakat dari Kota Cimahi dan sekitarnya menuju Kota Bandung masih terlihat ramai di hari keenam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah kendaraan melintasi titik pemeriksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Bandung - Cimahi, Jalan Rajawali, Kota Bandung, Senin (27/4). Aktivitas masyarakat dari Kota Cimahi dan sekitarnya menuju Kota Bandung masih terlihat ramai di hari keenam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mobilitas atau pergerakan warga Kota Bandung dan umumnya Bandung Raya selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung sejak Rabu (22/4) hingga saat ini dalam rangka meminimalisasi covid-19 masih tinggi. Oleh karena itu, pemantauan dan pengawasan di cek poin akan lebih diperketat.

"Mobilitas mondar-mandir (warga) masih tinggi," kata Wali Kota Bandung, Oded M Danial kepada wartawan di Pendopo Wali Kota, Senin (27/4).

Kondisi tersebut, ia mengindikasikan, masyarakat masih belum sadar dan disiplin selama PSBB. Dimana salah satu aturannya adalah diharapkan masyarakat beraktivitas di rumah.

Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat lebih disiplin. Menurutnya, pihaknya bersama Gubernur Jawa Barat dan kepala daerah di Bandung Raya sudah melakukan evaluasi tentang mobilitas kendaraan roda dua dan empat yang masuk ke Bandung Raya.

Dia menambahkan, petugas di pos cek poin akan lebih memperketat pengawasan. Sehingga diharapkan masyarakat akan lebih sadar untuk mengikuti aturan PSBB. Oded pun menyebutkan bahwa masih ditemukan aktivitas berkerumun sehingga perlu ditindak dan dibubarkan.

"Kalau kerumunan harus ditindak dan dibubarkan. Saya kira petugas harus tegas membubarkan," kata dia.

Terkait tingkat keberhasilan PSBB, ia mengaku bisa terlihat dari eskalasi penyebaran covid-19 di Kota Bandung apakah semakin tinggi atau menurun. Menurutnya, sejauh ini penyebaran covid-19 selama PSBB bergerak lamban. "Belum sekarang masih landai," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement