Senin 27 Apr 2020 12:07 WIB

'Ekonomi Indonesia Bakal Bangkit Lebih Cepat Usai Covid-19'

Pandemi jadi momentum tepat bagi Indonesia utuk membangun industri farmasi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Pekerja farmasi memproduksi obat di sebuah pabrik farmasi di Jakarta Timur, Senin (29/4). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan saat ini merupakan momentum tepat bagi Indonesia untuk membangun sektor industri alat kesehatan dan farmasi sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja farmasi memproduksi obat di sebuah pabrik farmasi di Jakarta Timur, Senin (29/4). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan saat ini merupakan momentum tepat bagi Indonesia untuk membangun sektor industri alat kesehatan dan farmasi sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini, ekonomi Indonesia bakal mengalami kebangkitan atau rebound lebih cepat pascapandemi Covid-19. Keyakinan ini muncul setelah ekonomi China mengalami rebound lebih cepat dari perkiraan banyak pihak. 

“Ketika pandemi lepas dari Bumi Pertiwi, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih cepat,” kata Agus melalui siaran pers pada Senin (27/4). 

Baca Juga

Keyakinan tersebut disampaikan Menperin setelah melakukan video conference dengan asosiasi industri yang mendatangkan bahan baku produksi dari China. Pada pertengahan Maret, ada beberapa industri yang sudah bisa mendapatkan bahan baku lagi dari China.

Agus melanjutkan, saat ini merupakan momentum tepat bagi Indonesia untuk membangun sektor industri alat kesehatan dan farmasi sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Bapak Presiden telah mendorong agar Indonesia dalam jangka menengah dan panjang harus menjadi negara yang mandiri di sektor kesehatan,” tegasnya.

Agus menambahkan, kini sektor industri sedang melakukan refocusing demi membantu upaya pemerintah memperkuat sektor industri yang masuk dalam kategori high demand seperti alat kesehatan, obat-obatan, dan vitamin. Ia meyakini potensi dan kemampuan dalam negeri dapat memenuhi permintaan dan sekaligus mengurangi impor.

Agus menegaskan, kementerian fokus terus berupaya mendorong agar industri manufaktur tetap bergerak demi memacu roda perekonomian nasional. Hanya saja, dalam kondisi sekarang, kata dia, Kemenperin juga menekankan pentingnya upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Sektor industri diminta menaati protokol kesehatan. “Dua sisi itu harus sejalan," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement