Senin 27 Apr 2020 15:10 WIB

Singapura Konfirmasi 799 Kasus Baru Virus Corona

Singapur salah satu negara dengan tingkat penularan virus Corona tertinggi di Asia

Rep: lintar satria/ Red: Hiru Muhammad
Suasana pusat perbelanjaan yang kosong di Singapura, Selasa (7/4). Sebagian besar jalan-jalan dan pusat perbelanjaan terlihat kosong pada hari pertama penutupan tempat-tempat kerja yang tidak esensial di Singapura hal ini sebagai bagian dari langkah pemerintah untuk memutus rantai dalam memerangi pandemi Covid-19 dan coronavirus
Foto: EPA-EFE/HOW HWEE YOUNG
Suasana pusat perbelanjaan yang kosong di Singapura, Selasa (7/4). Sebagian besar jalan-jalan dan pusat perbelanjaan terlihat kosong pada hari pertama penutupan tempat-tempat kerja yang tidak esensial di Singapura hal ini sebagai bagian dari langkah pemerintah untuk memutus rantai dalam memerangi pandemi Covid-19 dan coronavirus

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Singapura konfirmasi 799 kasus baru infeksi virus Corona. Pada Senin (27/4) Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan total kasus infeksi di negara-kota itu kini 14.423 kasus.

Sebagian besar kasus terjadi di pekerja imigran yang tinggal di asrama-asrama. Singapura menjadi salah satu negara dengan tingkat penularan virus Corona tertinggi di Asia.

Karena jumlah kasus infeksi di negara Asia Tenggara itu meningkat pesat. Singapura membangun ruang-ruang  pasien virus Corona di gedung pameran dan fasilitas sementara lainnya.

Singapura membangun fasilitas kesehatan sementara di gedung pameran Changi Exhibition Centre, tempat yang menyelenggarakan pameran pesawat terbesar di Asia. Fasilitas sementara itu dapat menampung 4.000 pasien yang sedang dalam proses pemulihan dan hanya memiliki gejala ringan.

"Seluruh proses pembangunan infrastruktur memakan waktu enam hari," kata anggota komite penyelenggara fasilitas kesehatan sementara Singapura, Joseph Tan, Ahad (26/4) kemarin.

Pasien pertama sebagian besar dari Bangladesh dan India. Mereka dipindahkan pad Sabtu (25/4) kemarin ke ruang pameran yang sangat besar. Ruangan yang disekat-sekat untuk delapan hingga 10 orang itu berisi tempat tidur logam, laci berbahan plastik dan kipas angin.

Jumlah kasus infeksi Singapura berada di belakang Cina, India, Jepang dan Pakistan. Dari 10 ribu orang yang terinfeksi 80 persen diantaranya adalah pekerja imigran. Bagi yang memiliki gejala ringan ditempatkan di 'fasilitas isolasi'.

Walaupun angka kasus infeksi terbilang tinggi tapi pasien yang meninggal dunia di Singapura hanya 12 orang. Sementara sebanyak 24 pasien lainnya masih berada di ruang unit gawat darurat. 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement