REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pembalap MotoGP dari tim Repsol Honda, Marc Marquez menyarankan agar olahraga balap tersebut harus mempertimbangkan pembekuan kontrak rider saat ini hingga akhir 2021. Ini seperti yang telah disetujui untuk desain mesin dan pembaruan aerodinamis.
"Situasinya sulit. Dalam kasus saya, saya sudah memperbarui selama empat tahun dengan Honda," demikian Marca mengutip perkataan Marquez, Senin (27/4). "Tetapi memang benar bahwa ada banyak yang belum menandatangani kontrak, termasuk saudara lelaki saya (Alex Marquez), yang semuanya ingin menunjukkan bahwa mereka pantas mendapat tempat di MotoGP, Moto2 atau Moto3. Mungkin tim harus memiliki pikiran yang sedikit lebih terbuka, karena salah satu hal yang sudah dilakukan adalah membekukan sepeda motor dari 2020 hingga 2021," tambah pembalap asal Spanyol ini.
Dia berpikir ini merupakan langkah bijak karena anggaran tim juga akan terpengaruh oleh pandemi corona. Dengan kontrak para pembalap, ia ingin musim ini dianggap tak pernah terjadi.
Namun, Marquez menyadari ini semua bukan keputusan pembalap. Ada otoritas yang mengurusi segala kebijakan di MotoGP. Sejujurnya, Marquez ingin agar tahun ini balapan tetap terjadi. Senada dengan sang kakak, Alex juga berharap musim perdanannya di MotoGP bisa terlaksana.
Sang juara Moto2 itu sangat berharap bisa membuktikan kapasitasnya sebagai pembalap debutan. Apalagi, segala persiapan sudah sangat matang ia lakukan sejak tahun lalu. "Saya sangat berharap akan ada banyak balapan tahun ini, tapi tentu semua tergantung penyelenggara," kata dia.