Senin 27 Apr 2020 21:32 WIB

Dua PDP Kota Sorong Meninggal Dunia dalam Sehari

Pria pasien PDP berinisial F tersebut belum sempat diperiksa sampelnya

Ilustrasi virus corona masuk Indonesia
Foto: MgIT03
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,SORONG -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, mengumumkan sebanyak dua pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia dalam sehari.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sorong, Rudy R Laku mengatakan satu orang pasien berinisial F warga Kelurahan Klagete meninggal dunia pukul 02.00 WIT dan dimakamkan di pemakaman khusus dengan menggunakan protokol pasien Covid-19. Dia mengatakan bahwa pria pasien PDP berinisial F tersebut belum sempat diperiksa sampelnya, namun karena pasien dalam pengawasan sehingga dimakamkan sesuai SOP Covid-19.

Menurut dia, bahwa sekitar pukul 17.00 WIT satu orang pasien dalam pengawasan berinisial AS berjenis kelamin laki-laki usia 55 tahun meninggal dunia di Rumah Sakit darurat rujukan Covid-19 kampung baru kota Sorong.

Dikatakan, pasien PDP berinisial AS tersebut telah diperiksa menggunakan alat tes cepat dan hasilnya negatif, namun itu tidak menjamin sehingga akan dimakamkan dengan protokol Covid-19. Ia menjelaskan bahwa total pasien yang telah meninggal dunia bertambah menjadi enam orang, yakni satu orang berstatus positif dan lima orang PDP.

Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Sorong agar meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19. "Tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan penting, guna masker saat di luar rumah, rajin cuci tangan serta menerapkan pola hidup sehat demi melindungi diri dan keluarga," kata Rudy R Laku, Senin (27/4).

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement