Selasa 28 Apr 2020 12:58 WIB

Inggris Selidiki Kaitan Corona dan Sindrom Langka pada Anak

Para ahli mengatakan, sindrom itu menandakan tubuh kewalahan saat melawan infeksi.

Rep: Adysha Citra Ramadani, Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Direktur Medis NHS Inggris meminta para ahli untuk segera memeriksa laporan sindrom langka yang dialami anak-anak yang positif Covid-19.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Direktur Medis NHS Inggris meminta para ahli untuk segera memeriksa laporan sindrom langka yang dialami anak-anak yang positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Departemen pelayanan intensif di London dan beberapa bagian lain di Inggris sedang merawat pasien anak dengan gejala tak biasa. Fenomena ini memunculkan kekhawatiran bahwa sindrom inflamasi terkait virus corona sedang bermunculan pada anak-anak di sana.

Salah satu gejala tak biasa yang dialami anak-anak tersebut adalah multi-system inflamation alias radangan multisistem dengan gejala seperti flu. Sebagian dari anak-anak yang mengalami gejala ini ternyata positif mengidap Covid-19.

Baca Juga

Belum diketahui berapa angka pasti anak-anak yang mengalami reaksi ini. Akan tetapi, ahli memperkirakan angkanya masih tergolong rendah.

"Baru beberapa hari terakhir kami melihat laporan tersebut. Kami telah meminta para ahli kami untuk memeriksa masalah ini sebagai sesuatu yang mendesak," jelas Direktur Medis NHS Inggris Stephen Powis, seperti dilansir BBC.

Pasien anak ini berasal dari berbagai usia dan memiliki kondisi sangat sakit. Mereka menampakkan kondisi yang mirip dengan sindrom syok toksik di mana mereka memiliki suhu tubuh yang tinggi, tekanan darah rendah, ruam pada kulit, dan kesulitan bernapas.

Beberapa pasien anak juga menunjukkan gejala saluran pencernaan, seperti nyeri perut, muntah, atau diare. Sebagian pasien juga mengalami inflamasi pada jantung dan sebagian lainnya juga memiliki hasil tes darah abnormal.

Para ahli mengungkapkan bahwa tanda-tanda ini bisa terlihat ketika tubuh kewalahan saat melawan infeksi. Menurut para ahli, kasus seperti ini perlu mendapatkan penanganan segera.

"Secara umum, anak-anak tampak lebih tangguh dalam infeksi paru serius setelah terpapar virus corona dan jumlah (pasien anak) yang dirawat di ICU relatif rendah," jelas konsulan di Pediatric Intensive Care di Cambridge Dr Nazima Pathan.

Terlepas dari temuan baru ini, imbauan kepada para orang tua tetap sama. Ayah dan ibu yang khawatir dengan kondisi anak mereka dengan alasan apapun bisa segera menghubungi rumah sakit atau dokter keluarga untuk mendapatkan arahan yang lebih baik.

"Dan bila seorang tenaga kesehatan profesional menyarankan Anda untuk ke rumah sakit, tolong pergi ke rumah sakit," ujar Direktur Klinis Nasional NHS Prof Simon Kenny.

Berikut ini adalah tanda bahwa orang tua perlu segera mencari pertolongan untuk anak mereka:

1. Anak tampak pucat, kulit berbintik-bintik dan saat disentuh tubuh terasa dingin yang tidak normal

2. Anak mengalami apnea atau mengalami henti napas sesaat, memiliki pola bernapas tidak teratur, atau mulai mendengkur

3. Anak mengalami kesulitan bernapas lalu tampak gelisah atau tidak responsif

4. Anak memiliki bibir yang tampak kebiruan

5. Anak mengalami kejang

6. Anak tampak sangat tertekan seperti menangis tanpa henti meski perhatian sudah dialihkan, tampak kebingungan, sangat lesu sehingga silit dibangunkan atau tidak responsif

7. Anak tampak memiliki ruam pada kulit yang tidak hilang ketika ditekan

8. Anak laki-laki mengalami nyeri pada testis, khususnya anak remaja laki-laki

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement